RT - readtimes.id

Petani, Nelayan, dan UMKM Donggala Bertransformasi ke Digital Lewat Kadin Smart

Readtimes.id– Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Donggala Rahmad M. Arsyad mengapresiasi  antusiasme masyarakat Kecamatan Tanantovea, Donggala, Sulawesi Tengah dalam pelatihan dan sosialisasi Kadin Sejahtera, Mandiri, Terpadu (Smart) di Aula kantor Kecamatan Tanantovea, Jumat (17/12/2021). 

Pada kesempatan itu, Rahmad juga mengundang mitra kerja dari marketplace Keranjang Belanja (Kerbel) dan Bank Mandiri. Selain itu, hadir pula secara virtual pihak PT. Syngenta, Manadjeng, PT. EAZT Indonesia, dan PT. Gozali Gunawan, dan PT. Fish On, Surya sebagai pemateri. 

“Alhamdulillah teman-teman Kerbel dari Makassar dan Jakarta datang ke sini untuk melatih,” ujar Rahmad. 

Rahmad mengatakan, kalau dulu jualan sapu lidi, bawang goreng, dan kios hanya di wilayah Palu, kini melalui marketplace jualannya bisa ke seluruh Indonesia. Artinya, kata dia, yang memasarkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah tersedia. 

“Yang jualkan sudah ada. Inilah tujuan pelatihan ini dilaksanakan oleh Kadin Donggala,” katanya. 

Selain itu sebut Rahmad, dua modal pelaku UMKM, yaitu ada yang memasarkan dan ada yang membeli. 

Sementara untuk permodalan, Kadin bermitra dengan Bank Mandiri melalui dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejauh ini Kadin sudah membangun kerja sama dengan Bank Mandiri untuk KUR modal awal masyarakat. 

“KUR melalui Bank Mandiri. Nanti dijelaskan pihak Mandiri. Modal sudah ada, pasar sudah siap, membantu menjualkan lewat online,” ujar Rahmad. 

Sebagai catatan, Kadin Donggala membantu memfasilitasi masyarakat, UMKM, petani, dan nelayan untuk bisa maju dan sejahtera. 

Salah satu program Kadin membantu petani  terkait pengembangan komoditi jagung. Di mana Kadin sudah punya skema itu. 

Sementara, untuk nelayan ada Fish On yang memberikan edukasi tentang seperti apa dan bagaimana cara kerja nelayan menangkap ikan di laut. 

“Dulu cari ikan, sekarang nelayan tangkap ikan. Bisa menggunakan aplikasi. Melalui Fish On kita sudah tahu di mana ikan yang kita tangkap,” ungkapnya. 

Kalau dulu, sambung Rahmad, nelayan pergi melaut kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebutuhan lainnya, maka ada Fish On yang dapat membantu. Kemudian akan dibantu juga bagaimana caranya bisa menghasilkan tangkapan yang banyak. 

“Membantu nelayan pakai handphone di mana potensi ikan yang banyak, dapat ikan langsung bisa menjualnya lewat hp secara online,” ujarnya.

Sementara untuk masyarakat petani jagung, PT. EAZT bisa membantu petani atau kelembagaan petani, panen, dan penjualannya. PT. EAZT merupakan perusahaan bergerak di sektor pertanian komoditi jagung di mana mereka sebagai investor yang membeli hasil dari para petani. 

Rahmad mensimulasikan soal potensi keuntungan dan modal awal menggarap lahan komoditi jagung. Modalnya mulai Rp 9 juta sampai Rp 11 juta. Teknisnya, nanti akan dipaparkan pihak perusahaan. Namun, untuk modal awal petani, Bank Mandiri dapat menyediakannya melalui KUR. Tentunya yang menjadi catatan penting bahwa masyarakat yang mendapatkan modal dari KUR wajib terdaftar dalam kegiatan dan pelatihan Kadin Smart Donggala. 

“Misalnya modal Rp 11 juta, biaya penanaman kurang lebih Rp 7 juta dan kebutuhan lainnya Rp 4 juta, Mandiri membantu lewat KUR,” tutur Rahmad. 

Untuk harga jual, perusahaan bisa membeli jagung basah atau tidak dijemur dan yang sudah kering, hasilnya kurang lebih 8-12 ton per satu hektar area dengan kisaran harga Rp Rp 3.200. Sementara untuk yang kering kisaran harga Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu perkilo. 

“Dengan demikian dalam satu hektar 10 ton, dapat Rp 32 juta. Insya Allah petani sejahtera. Teknisnya nanti dijelaskan pihak perusahaan,” sebut Rahmad. 

Banyak potensi yang bisa menyejahterakan masyarakat di Kabupaten Donggala, dan dapat membuka peluang lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.

Pada kesempatan itu, Camat Tanantovea, Darwis mengapresiasi Kadin Donggala lewat Kadin Smart. Menurutnya, program ini sangat membangun masyarakat petani, nelayan, dan UMKM. Hal yang paling penting, bangun bisnis melihat pasar, menyiapkan Sumber Daya Masyarakat. 

“Siapkan pendukung lewat digitalisasi jika kita ingin maju, sehingga produk dinaikan,” tandas Darwis.

Ia mengaku bahwa ini merupakan sebuah kehormatan karena program tersebut dimulai dari Kecamatan Tanantovea.

Penulis : Mahbub

Editor   : Ramdha Mawadda

Nihlah Qolby

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: