Readtimes.id– Selain jajaran menteri dan pimpinan partai politik, Pilpres yang dijadwalkan pada 2024 juga nampak memberikan ruang bagi sejumlah kepala daerah.
Sejumlah nama seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan sering disebut-disebut dengan popularitas pun elektabilitas yang cukup tinggi dalam sejumlah survei. Mereka bersaing dengan nama-nama seperti Prabowo, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.
Dalam hasil survei Indonesian Publik Review (IPR) yang disampaikan secara virtual pada Selasa, (14/12) misalnya, menempatkan Anies Baswedan dengan elektabilitas tertinggi kedua setelah Prabowo yakni mencapai 13, 7 persen. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,4 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 10, 1 persen.
Begitu pula hasil survei Poligov, nama kepala daerah ini lagi-lagi mampu menempel elektabilitas Prabowo. Survei Poligov menempatkan Ganjar Pranowo di urutan kedua setelah Prabowo dengan elektabilitas 19, 1 persen, disusul Anies Baswedan 18,3 persen dan Ridwan Kamil 12, 7 persen.
Kendati demikian, elektabilitas para kepala daerah ini diprediksi tidak akan bertahan mengingat masa jabatan mereka akan berakhir pada 2022 dan 2023. Seperti yang diterangkan pakar politik Universitas Hasanuddin, Sukri pada readtimes.id.
“Jadi begini yang harus dipahami jabatan kepala daerah itu adalah sebuah panggung untuk dapat memudahkan mereka mendapatkan akses ke basis suara melalui berbagai program dan kegiatan. Sehingga ketika panggung itu tidak ada lagi tentu ini akan berpengaruh pada elektabilitas mereka,” terangnya.
Oleh karena itu, menurutnya penting untuk menciptakan “panggung lain” bagi mereka yang serius ingin maju di 2024 mendatang untuk tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan elektabilitas. Baik bagi kepala daerah yang telah memiliki partai seperti Ganjar Pranowo, maupun mereka yang belum punya partai seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Hal yang menurut Sukri sudah mulai nampak dilakukan oleh beberapa kepala daerah belakangan melalui sejumlah konten sosial media. Mereka juga membuat pernyataan terang-terangan ingin bergabung dalam partai politik.
Seperti baru-baru ini Anies Baswedan mendadak viral dengan konten Youtubenya ‘ Dari Pendopo ‘ berisi tentang sejumlah program kebijakan yang dibuatnya beserta serangkaian tujuannya.
Sementara itu Ridwan Kamil awal bulan Desember ini juga terang-terangan mengaku akan segera bergabung dengan partai politik untuk mempersiapkan 2024.
Ketika disinggung lebih jauh tentang peluang para kepala daerah ini di tengah maraknya keinginan partai politik mengusung sang ketua umum sebagai capres, menurut Sukri peluangnya akan tetap besar sejauh mereka memperlihatkan pengaruhnya dengan elektabilitas yang tinggi.
“Di 2024 yang saya lihat partai akan masih pragmatis. Mereka cenderung akan menekan egonya untuk memajukan kadernya menjadi kosong satu ketika misalnya para kepala daerah yang merapat ke arah mereka memiliki posisi tawar yang bagus dengan elektabilitas yang tinggi,” tutupnya.
Baca Juga : Elektabilitas Partai Versus Elektabilitas Aktor
1 Komentar