Readtimes.id– Kasus Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia kian meningkat, yang diikuti kenaikan jumlah pasien rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat sekaligus konsultasi gratis akan diberikan untuk untuk pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di rumah.
Namun dalam sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp, pasien yang tidak terlalu parah terdampak Covid-19 akan mendapatkan obat-obatan seperti antibiotik, anti-virus, hingga vitamin E, B6, B12, dan Vitamin C.
Pesan itu diklaim berasal dari perkumpulan dokter di Wisma Atlet. Berikut narasi yang beredar: “Kami perkumpulan dokter dr wisma atlit…. Menyampaikan: Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh, Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
1. Antibiotik : Azitromycin 500mg 1x sehari, selama5-10 hari 2. Antivirus : Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600mg 2x sehari selama 5 hari.
3. Anti batuk u/ keluarin dahak sekaligus antiOxidant : Fluimucil Eff 600mg, 1-2x sehari, selama 14 hari
4. Anti radang : dexamethasone 0,5 (setelah hari ke 7-10), 3x sehari
5. Penurun panas : paracetamol/dumin/panadol/ sanmol 500mg, (jika demam)
6. Vit E : natur E hijau/orange
7. Vit B6 dan B 12 : neorobion
8. Vit D 3 dan Zinc
9. Vit. C
10. Usahakan berjemur matahari pagi setidaknya 10-15 menit. Jangan panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, karena hati yg gembira adalah obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh. Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, karena ini Resep Dokter yg sudah teruji dan dipakai di RS Covid Wisma Atlit Jkt semoga dapat membantu dan cepat sembuh.”
Namun, benarkah resep obat Covid-19 tersebut merupakan resep resmi dari para dokter di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet?
Koordinator Humas RS Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego menyatakan pesan berantai berisi resep obat dari perkumpulan dokter di Wisma Atlet merupakan pesan menyesatkan atau hoaks.
“Itu (pesan) hoaks,” demikian konfirmasi Mintoro dalam pesan singkat yang dikutip dari ANTARA di Jakarta, Senin.
Kolonel Mintoro menambahkan pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah harus berkonsultasi dengan dokter lewat telemedisin sebelum mendapatkan obat secara gratis.
Pesan berantai itu merupakan hoaks berulang yang mengatasnamakan para dokter di Wisma Atlet.
Dokter paru-paru di RSDC Wisma Atlet Efri Pulmo, sebelumnya, pernah mengklarifikasi hoaks serupa tentang resep obat-obatan bagi masyarakat yang terinfeksi virus corona baru itu.
Efri, dalam unggahan di akun Twitternya, menyebut pemakaian obat harus memenuhi aturan dan pengawasan oleh dokter. Dokter akan menjadi penanggung jawab pasien yang sakit.
Sumber: ANTARA
Tambahkan Komentar