Readtimes.id– Pertalite disebut bakal dihapus mulai tahun depan dan akan diganti dengan Pertamax Green 92. Padahal, sebelum wacana tersebut, sudah muncul rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa rencana peralihan ke Pertamax Green 92 tersebut dikarenakan aturan yang diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Karena aturan KLHK menyatakan octan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91. Jadi ini sudah sangat pas, satu dari sisi aspek lingkungan bisa menurunkan karbon emisi,” ungkapnya.
Sebelum rencana penghapusan pertalite, sudah muncul wacana pembatasan BBM RON 90 atau pertalite. Saat itu, muncul 2 skenario yang diusulkan terkait penggunaan pertalite untuk mobil.
Skenario pertama adalah melarang semua kendaraan pelat hitam mengkonsumsi pertalite. Skenario kedua adalah hanya mobil di bawah 1.400 cc yang boleh mengkonsumsi pertalite.
Adapun untuk motor, hanya kapasitas di bawah 150 cc yang nantinya masih boleh mengkonsumsi Pertalite. Sejauh ini, Pertamina sudah melakukan uji coba pembatasan Pertalite bagi yang belum mendaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina. Bila belum mendaftar maka maksimal hanya mengisi 20 liter per hari. Sementara bila sudah mendaftar tidak ada pembatasan.
Terkait rencana pembatasan pertalite tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut pihaknya masih membahas penggunaannya. Namun, ia hanya mengaitkannya dengan polusi di Jakarta.
“Kita lagi bahas, lagi lihat secara teknis maupun secara regulasi dan secara keekonomian karena kan berbeda,” sebut Dadan.
Editor: Ramdha Mawaddha
10 Komentar