
Readtimes.id– Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan mayoritas masyarakat tetap pada pilihannya meskipun telah menyaksikan debat pertama dan kedua capres-cawapres.
Survei ini digelar pada 1-7 Januari 2024 terhadap 1.200 responden yang tersebar proporsional di seluruh Indonesia dan memiliki margin of error 2,50 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Adapun proses pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.
Hasilnya, 64 persen masyarakat tetap pada pilihannya meskipun telah menyaksikan debat.
“Berdasarkan angka persepsi, maka secara mayoritas pemilih tetap pada pilihannya meskipun telah menyaksikan debat Capres-Cawapres, yakni sebesar 64%, sementara belum juga memutuskan pilihan 17%,” terang Direktur IPO Dedy Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring, Rabu (10/1/2024).
Adapun kelompok pemilih yang menyatakan terpengaruh debat Capres-Cawapres sebanyak 12% menyatakan mengubah pilihan pascadebat, lalu 7% meragukan pilihan yang sudah ditetapkan saat ini.
Pada survei ini, IPO juga menemukan bahwa mayoritas pemilih tidak begitu antusias dalam hal pilihan politik berdasarkan tema debat kandidat. Terbukti, hanya ada 6.1% yang menyatakan mempertimbangkan gagasan terkait penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, di mana ini merupakan persepsi tertinggi dari seluruh tema.
Adapun 3.9% menyatakan perlu mendengar gagasan Capres-Cawapres terkait demokrasi, keadilan dan kebebasan berpendapat, 1.4% terkait tema politik dan keamanan, dan hanya 0.8% terkait tema energi dan kesejahteraan rakyat.
“Sebanyak 87% responden tidak merasa memerlukan gagasan pada bidang-bidang di atas sebagai referensi memilih. Situasi ini jika dilihat dari aspek keterpengaruhan debat pada aspek pemilihan, maka lebih banyak perubahan pemilih karena faktor meyakinkan dari sisi penampilan. Bukan karena faktor substansi ide dan rencana yang dijanjikan,” terang Dedy.
Editor: Ramdha Mawaddha