RT - readtimes.id

Launching Rubrik Suara Inklusi, Readtimes Teken Kerja Sama dengan Pusat Disabilitas Unhas

Readtimes.id– Mendorong kebijakan pembangunan yang bersifat inklusif, Readtimes.id teken kerja sama dengan Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin pada Senin 20 Mei 2024.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan sharing session dan lokakarya yang dihadiri oleh perwakilan komunitas kelompok rentan yakni Aliansi Mahasiswa Papua, Serikat Perempuan Kepala Keluarga, Perkumpulan Penyandang Disabilitas, Komunitas Waria dan Bissu Sulsel, dan Konfederasi Buruh Seluruh Indonesia.

Hadir pula sebagai penanggap yakni pakar dari berbagai latar belakang keilmuan, kelompok NGO, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan.

Direktur Readtimes.id, Ona Mariani mengatakan bahwa sudah seharusnya media memberikan ruang bagi siapapun untuk bersuara tanpa terkecuali.

“Kami masih percaya sebagai pilar demokrasi artinya media harus memberikan ruang bagi siapapun untuk bersuara. Mereka yang selama ini terpinggirkan dapat terpenuhi kebutuhannya dalam pembangunan ketika kita memberikan ruang untuk mereka agar mengutarakan apa yang mereka butuhkan,” ujar Ona.

Menurutnya isu tentang inklusifitas kelompok rentan selama ini masih menjadi isu yang minor disuarakan oleh media karena dipandang bukanlah isu yang memberikan keuntungan secara bisnis kendati hal itu penting. Dan menurutnya hal itu yang ingin disikapi secara berbeda oleh readtimes.

“Di atas meja redaksi semua kelompok harus dilihat sama. Ini penting. Meskipun kalau dilihat media itu sebenarnya adalah kelompok rentan juga, kelayakan upah jurnalis dan bebas dari kekerasan selalu menjadi tuntutan di setiap Hari Pers Nasional. Namun bagi kami itu bukan alasan untuk kemudian membuat kami tidak mampu menjadi fasilitator bagi mereka yang terpinggirkan untuk bersuara,” tambah Ona.

Kepala Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin, Ishak Salim pada kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa pentingnya untuk memberikan ruang bagi mereka yang terpinggirkan untuk menyampaikan pengalaman dan pemikirannya dan menjadikan itu sebagai sebuah pengetahuan baru.

“Tema launching “Pengetahuan Dari Pinggir” adalah sebuah harapan bagi kami agar pertemuan ini nantinya menjadi sebuah sumber pengetahuan yang dapat kita dorong menjadi kebijakan-kebijakan yang sifatnya inklusif. Dan dengan ruang ini kami berharap semua kelompok yang terpinggirkan atau subaltern yang disebut oleh Spivak dapat berani bersua,” ujar Ishak.

Menurutnya untuk menjamin agar tidak ada satu individu atau kelompok pun yang tertinggal dalam pembangunan maka harus ada ruang yang menjamin semua pihak dapat bersuara.

“Kami berharap semoga kolaborasi Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin dan Readtimes.id dapat memberikan ruang yang selama ini selalu tertutup untuk mereka yang mungkin tidak pernah didengar. Dan satu hal lagi kami minta tolong untuk dibantu oleh semua pihak karena kami yakin kelompok rentan itu sebenarnya banyak dan lebih dari yang kami undang hari ini sebagai pembicara,” tambah Ishak.

Sebagai informasi kerja sama antara Readtimes.id dan Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin akan melahirkan sebuah rubrik baru yang namanya “Suara Inklusi” yang akan memberikan ruang untuk kelompok rentan bersuara melalui kolom opini. Selain itu akan ada juga artikel berita, profil kelompok rentan dan reportase khusus tentang isu-isu kelompok rentan.

Editor: Ramdha Mawaddha

Dewi Purnamasakty

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: