
Readtimes.id– Data kasus kekerasan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa dari Januari hingga Mei 2025 tercatat ada 112 kasus, dengan 90 persen merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Kepala UPT PPA Sulsel, Rahmi Andi Karini memprediksi bahwa pada tahun ini jumlah kasus akan lebih tinggi dari 2024. Diketahui pada tahun lalu UPT PPA mencatat ada 292 kasus kekerasan seksual di Sulsel.
“Kemungkinan besar ada kenaikan, karena sementer kedua saja, ini sudah di angka 112 kasus, ” ucap Rahmi pada wartawan, Jumat 23 Mei 2025.
Dia juga mengungkapkan bahwa sepanjang 2025, sudah ada 20 korban yang masuk di rumah aman UPT PPA. Sebagian besar hanya menetap sementara karena masa intervensi hanya 14 hari.
Adapun untuk penanganan kasus, Rahmi mengungkapkan pihaknya biasanya menangani setelah ada korban yang melapor. Pihaknya tidak berfokus pada sosialiasi pencegahan karena itu ranah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) .
“Kalau UPT sendiri kan kasus nya sudah terjadi. Mereka melapor kami tangani. Dinas DP3A secara keseluruhan yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi, ” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Rahmi juga mengajak masyarakat untuk melapor dan melakukan konseling jika ada kasus terjadi melalui Pusat Pembelajaran Keluarga ( Puspaga) yang tersebar di Kabupaten dan Kota.
Bagaimana caranya supaya kami tahu kekerasan, mereka bisa datang ke Puspaga. Disana juga melakukan konseling, dan pembinaan terhadap keluarga, ” pungkasnya.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar