RT - readtimes.id

Bahaya Yang Mengancam Kebiasaan Mengorek Telinga

Bagi banyak orang, membersihkan telinga bisa sangat menyenangkan dan dianggap menyehatkan karena banyaknya kotoran telinga yang keluar. Namun sesungguhnya di balik sebuah kenikmatan pasti akan terdapat bahaya yang mengintai.

Sering kali kita memasukkan benda-benda kecil ke dalam telinga, meski itu dilakukan untuk membersihkannya. Selain menggunakan cotton bud, banyak benda kecil yang sering kita gunakan untuk membersihkan telinga, seperti bagian belakang peniti hingga menggunakan rumput. Tanpa kita sadari semua benda itu bisa merusak telinga.

Tak seperti kebanyakan bagian tubuh, telinga sebenarnya tak butuh terlalu sering dibersihkan. Pasalnya, telinga bisa membersihkan diri sendiri loh. Jadi jangan menganggap bahwa kotoran telinga adalah hal kotor yang harus dikeluarkan dari telinga.

Kotoran telinga atau biasa di sebut Serumen, teksturnya di pengaruhi oleh genetik; bentuk liang telinga, komposisi kelenjar serumen, dan riwayat mengorek telinga. Tipe tekstur serumen sendiri ada 5 diantaranya; basah, keras, lengket, bergerak, dan kering. Sehingga fungsi dari serumen, dimana suasa asam melindungi dari jamur, membasahi liang telinga agar kuliatnya tidak kering, mengusir serangga yang masuk keliang telinga, juga mengeluarkan kulit dan rambut yang mati dari liang telinga.

Menurut ahli THT dr. Hemastia Manuhara Harba’i, Sp.THT-KL ; Normalnya kotoran telinga dapat keluar dengan sendirinya dengan gerakan mengunyah. Kotoran yang menumpuk dikarenakan terlalu sering mengorek telinga dengan cotton bud, korekan besi,atau yang ada lampu juga bisa membuat kotoran telinga menjadi terdorong semakin dalam dan menumpuk sehingga tidak bisa dikeluarkan dengan normal. Kebiasaan menggunakan headset lama juga menganggu proses natural pengeluaran kotoran telinga.

Nah dr.Hemastia juga menyampaikan beberapa efek dari kebiasaan mengorek kotoran telinga yang mesti kita ketahui yang mungkin saja sering kali kita kesampingkan, yakni;

1. Meninbulkan kotoran makin terdorong ke dalam.

2. Luka lecet yang menyebabkan nyeri diarea telinga hingga leher.

3. Gendang telinga bolong sehingga pendengeran berkurang.

4. Telinga berdarah dan keluar cairan menganggu.

Ketika telinga mengalami gatal hal ini sebenarnya juga sangat natural, bila gatal cukup menarik daun telinga ke arah atas sebanyak 3 kali atau menekan tragus atau benjolan di depan telinga untuk mengurangi gatal. Meskipun di luar sana banyak terapi untuk membersihkan telinga dengan gampang seperti Ear candle. dr. Hemastia menekankan hal ini berbahaya untuk telinga dikarenakan bisa menyebabkan laserasi,luka bakar serta gendang telinga bolong.

Untuk itu kita tidak diharuskan untuk membersihkan telinga setiap saat yah. Telinga bisa membersihkan dirinya sendiri tanpa harus kamu korek-korek lebih dalam. Jika perlu untuk membersihkan telinga lebih baik membersihkan telinga secara rutin ke dokter THT tiap 6 bulan jauh lebih aman.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: