
Readtimes.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Donggala menggelar Festival I Tahun 2022 di Jalan Pelabuhan, Donggala pada Sabtu (26/3/2022) malam.
Festival ini membawa tiga misi, yakni inklusivitas atau keterbukaan lewat digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di mana seluruh transaksi UMKM yang terlibat di pesta UMKM Kadin Donggala festival, akan dijalankan secara digital.
Kedua, mengembalikan kebangkitan kejayaan Donggala, lewat peluncuran sarung Donggala digital, bersama peluncuran aplikasi Petani Apps oleh Syngenta.
Ketiga, memberikan pelatihan bagi Badan Usaha Desa (Bumdes) lewat program Bumdes Smart.
Yang menarik, ketika Ketua Kadin Donggala, Rahmad M. Arsyad memaparkan mengenai launching Sarung Tenun Donggala tayang di toko Bukalapak, tiba – tiba sarung tersebut langsung diorder oleh konsumen atau user di Bukalapak.
“Adit bisik tadi saya barusan. Digital merubah kita banyak hal. Dari tim tadi menyampaikan sudah ada yang beli. Jadi ibu yang tenun, insya Allah sudah laku,” ungkapnya.
Rahmad menegaskan, kerja – kerja Kadin Donggala tidak hanya main gimmick tetapi sesuatu yang bisa riil untuk kepentingan rakyat dan kejayaan Kabupaten Donggala yang mempunyai sejarah panjang sebagai salah satu kota niaga di Nusantara pada masa lampau.

Ia menjelaskan, untuk membangkitkan kejayaan Donggala salah satunya adalah membawa Sarung Donggala ke pasar digital. Sarung Donggala tidak lagi dijual murah, tetapi dengan angka Rp 3.500.000. Kenapa dijual mahal, supaya para penenun, utamanya tenun godokan mendapat kesejahteraan bukan hanya sekedar menenun, namun mereka harus hidup di atas rata – rata.
“Makanya kami konsen untuk melakukan pembenahan itu. Pasar, selain pasar kita juga buat system track market berkeadilan. Itu yang kita dorong,” jelas Rahmad.
Selain itu, lanjut dia, di Bukalapak, story Sarung Donggala juga disiapkan dan ditampilkan di laman Bangga Buatan Indonesia (BBI) agar publik mengetahui cerita sejarah di balik sarung tersebut.