RT - readtimes.id

Berjaya di  Bisnis Sepak Bola, Bisakah Beruntung di Arena Politik?

Readtimes.id– Di kalangan pebisnis, nama Erick Thohir tentu tidak asing lagi. Pria yang kini menakhodai Badan Usaha Milik Negara  (BUMN) itu  sebelumnya  telah menjajal peruntungan di berbagai sektor bisnis Tanah Air maupun dunia. Dari hiburan, media, dan terakhir olah raga.

Seperti diketahui, Erick Thohir pernah menjadi Presiden klub Sepak Bola Inter Milan,  sebuah klub seri A yang bermarkas di Milan, Italia. Ia berhasil menggeser rezim Morrati yang telah memimpin klub tersebut selama 18 tahun lamanya.

Tidak sampai disitu saja, sekembalinya ke Tanah Air , pria penerima penghargaan businessman of the year 2018 versi majalah Forbes Indonesia ini bahkan semakin melejit tatkala dipercaya oleh Jokowi memimpin BUMN.

Kedekatannya bersama sejumlah tokoh partai  di sela-sela kesibukannya membenahi perusahaan milik negara   itu tak disangka  justru memunculkan wacana baru seperti yang terjadi belum lama ini. Yakni dukungan bagi dirinya untuk maju di Pilpres 2024, seperti yang  kemudian digaungkan oleh Eko Patrio, Ketua DPW PAN DKI Jakarta.

Pernah berjaya memimpin klub sepak bola dunia, pertanyaanya kemudian, mungkinkah  sosok Erick Thohir beruntung pula di arena Politik Indonesia?

Pakar politik Universitas Gadjah Mada, Wawan Mas’udi dalam keterangannya kepada readtimes.id menjelaskan bahwa pada dasarnya Erick Thohir memiliki tiga aspek penting yang cukup untuk kemudian membuat partai politik tertarik untuk mengusungnya, terlebih ketika partai itu belum  memiliki seorang calon untuk diandalkan.

Adapun aspek yang dimaksud adalah terkait finansial, politik, dan  teknokratik atau kemampuan untuk memimpin, melalui latar belakang serta seluruh  pengalaman dan prestasi yang dimiliki oleh seorang Erick Thohir.

“Memiliki latar belakang pengusaha yang kemudian memiliki kemampuan lebih  secara finansial, ditambah menjabat sebagai BUMN yang memiliki jaringan sosial yang luas, membuat Erick Thohir memiliki modal yang kuat untuk bisa diusung, ” terangnya.

Adapun terkait elektabilitas Erick Thohir yang masih terbilang rendah sampai hari ini, menurut Wawan masih memungkinkan untuk dibenahi  bila saja langkah politik yang diambil mantan ketua tim kampanye nasional ( TKN) Jokowi ini sistematis. Yakni dengan melakukan hal- hal konkrit yang dapat meraih simpati dan apresiasi publik dengan kepiawaiannya mengelola BUMN, seperti ia mengelola seluruh bidang bisnis yang pernah ditekuninya.

” Survei -survei itu pada dasarnya hanya memotret apa yang ada di pikiran publik saat ini, dimana publik belum mempunyai rekam yang kuat tentang satu tokoh kecuali jika ia sering muncul. Jadi menurut saya Erick Thohir masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan elektabilitasnya dengan paling tidak menunjukkan kemampuan teknokratiknya dalam memimpin BUMN mulai dari sekarang jika kemudian ingin muncul diingatan publik,” tutup dekan Fisipol UGM ini.

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: