Readtimes.id– Sebagai negara dengan tingkat risiko bencana alam tertinggi di dunia, sudah menjadi kewajiban setiap masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana alam, baik bencana hidrometeorologi maupun bencana gempa bumi dan tsunami, serta bencana-bencana lainnya.
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi poin penting dalam menyelamatkan diri ketika bencana terjadi. Selain memasifkan kegiatan mitigasi, pemerintah juga perlu mengingatkan masyarakat agar selalu sadar terhadap potensi dan ancaman bencana tersebut. Salah satu langkah sadar bencana adalah menyiapkan tas siaga bencana.
Nah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., menyerahkan bantuan Tas Siaga Gempa kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, pada kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG), Senin (30/8/2021), di Aula La Galigo Kantor Bupati, yang kemudian dilanjutkan dengan Launching Gerakan Tas Siaga Gempa oleh Bupati Luwu Utara.
“Ini adalah Tas Siaga Gempa dari BMKG Pusat yang diserahkan secara simbolis kepada Pemda Kabupaten Luwu Utara untuk kemudian kita Launching melalui Gerakan Tas Siaga Gempa Luwu Utara,” kata Indah Putri Indriani usai menerima tas tersebut. Bupati perempuan pertama di Sulsel ini mengajak seluruh masyarakat Luwu Utara untuk selalu menyiapkan tas siaga gempa sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Luwu Utara untuk dapat menyiapkan tas siaga bencana di rumah masing-masing,” imbau Indah. “Tas ini dapat dijadikan sebagai tas siaga gempa. Lengkapi perlengkapan secukupnya. Insya Allah, ini akan sangat membantu kita,” tandasnya.
Nah, piranti apa saja yang mesti ada dalam tas ini? Seperti yang disampaikan BMKG, tas siaga gempa sebaiknya berisi peralatan praktis dan mudah dimasukkan ke dalam tas, seperti: handphone beserta alat pengisi dayanya untuk mendapatkan informasi; kotak obat pribadi; dokumen penting dan surat berharga; masker dan hand sanitizer untuk protokol kesehatan; pakaian ganti; makanan tahan lama; serta air minuman untuk persediaan tiga hari.
Tas bisa juga diisi uang tunai secukupnya sebagai bekal, alat bantu penerangan seperti senter, lilin, dan korek api; kantong ukuran beragam untuk menyimpan sesuatu pascabencana; foto keluarga untuk memudahkan mencari informasi apabila terpisah dari keluarga ketika terjadi bencana; serta peluit untuk meminta pertolongan saat darurat. Tas ini sebaiknya diletakkan di tempat strategis, aman, dan mudah dijangkau sehingga saat dibutuhkan mudah diraih.
Sumber: Humas Luwu Utara(LH)
1 Komentar