
Readtimes.id- Menginjak usia dewasa Christopher Robin menjadi manusia layaknya manusia kebanyakan. Sibuk bekerja dan memilih hidup berkeluarga. Menjadi seorang suami juga ayah untuk anaknya. Kehidupan lumrah bagi manusia.
Sekali waktu ia menjanjikan sebuah perjalanan bersama keluarga kecilnya namun garis kehidupan tidak melulu sama seperti apa yang diprediksikan. Christopher mendapat pekerjaan tambahan dari atasan untuk menyelesaikan salah satu proyek hingga akhir pekan. Christopher yang memilih karakter pekerja keras memilih untuk bekerja ketimbang menepati janji kepada istri dan anaknya.
Keadaan membuatnya menjadi stress hingga merasa kehilangan arah. Saat kondisinya menjadi lebih buruk, tiba-tiba sahabat masa kecilnya datang menghampiri. Winnie the Pooh, Tigger, Piglet, Eeyore, Kanga, Roo, Rabbit, dan Owl mengajak Cristopher mengunjungi Hundred Acre Wood dunia yang pernah menjadi dunia Robin semasa kecil.
Di hutan Hundred Acre Wood Robin akan mengarungi kembali kehidupan masa kecilnya. Ditemani sahabat binatangnya Robin dewasa akan mencari makna hidupnya kembali. Untuk dirinya dan untuk keluarganya serta segala yang menyangkut dari dirinya.
Persahabatan Robin dan sekumpulan binatang membuatnya belajar bahwa kebahagiaan dapat diperoleh dari hal-hal sederhana dan belajar memprioritaskan hal yang penting. Karena menjadi dewasa berarti telah berkenalan dengan realita dan terkadang realita menjadi ekspektasi yang rasanya wajib dipenuhi.
“Kadang kita tak perlu melakukan apapun,” pesan Pooh pada Robin di satu percakapan.
Film Christopher Robin menjadikan ingatan sebagai keajaiban. Cause “Sooner or Later, your past catches up to you” karena cepat atau lambat masa lalumu akan kembali untukmu. Demikian para peneliti (Laura Jobson, Monash University) mengategorikan ingatan sebagai pengatur emosi. Seperti saat pikiran dalam dominasi hal negatif, mengingat hal positif seperti ingatan masa kecil mampu mempengaruhi dominasi negatif sebelumnya.
Film Christopher Robin adalah produksi Disney world. Seperti biasa Disney menyuguhkan film dengan sasaran utama keluarga sehingga ramah untuk anak. Selain itu film Christopher Robin bergenre fantasi live-action yang cocok untuk segala usia. Tingkah lucu dari karakter Winnie the Pooh, Tigger, Piglet, Eeyore, Kanga, Roo, Rabbit, dan Owl dijamin menghibur si buah hati tercinta.
Christopher Robin disutradarai oleh Marc Foster yang naskahnya ditulis Alex Ross Perry dan Allison Schroeder berdasarkan karakter ciptaan A.A. Milne dan E.H. Shepard. Diproduseri oleh Bringham Taylor dan Kristin Burr.
Bagaimana parents Indonesia sudah siap berpetualang ke Hundred Acre Wood bersama Robin? Christopher Robin dirilis 2018 silam namun parents bisa menyaksikan mereka kembali di Disney+Hotstar ya.
507 Komentar