Readtimes.id– Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Donggala), Doktor Rahmad M. Arsyad memaparkan sejumlah persoalan Kabupaten Donggala dalam Dialog Daring Donggala Baru 2024 pada Jumat malam, 3 November 2024.
Diketahui kegiatan ini diselenggarakan organisasi pemuda Leadershub, Tadulako Muda, bekerja sama dengan Kadin Donggala.
Pada dialog yang disiarkan langsung oleh media Readtimes.id ini Doktor Rahmad menyoroti beberapa persoalan di Donggala yakni tingginya kemiskinan, pendidikan, pengembangan enterpreneur muda, stunting dan persoalan yang dihadapi oleh kelompok perempuan.
Menyikapi persoalan tersebut, Founder Rumah Ide Group ini menawarkan langkah konkrit untuk Donggala ke depan.
Pertama, berfokus pada program pertanian dan perkebunan serta kelautan seperti yang selama ini dijalankan oleh Kadin lewat program jagung.
“Jika 1 badan usaha milik desa (bumdes) mengelola 10 hektar lahan kebun dengan produktivitas 7 ton maka ada 70 ton hasil produksi dikalikan harga jagung Rp5 ribu per kilo, satu bumdes menghasilkan Rp350 juta dikalikan 100 desa saja bisa Rp350 Miliar, begitu juga pada kelautan dan budidaya perikanan dan tambak,” jelas Doktor Rahmad.
Kedua terkait pendidikan, mahasiswa Donggala didorong untuk mendapatkan beasiswa di universitas.
“Urusan pendidikan adalah komitmen diri saya, sejak SMA saya sudah yatim piatu, saya sekolah hanya mengandalkan beasiswa karena itu saya tidak ingin adik-adik saya dari Donggala tidak melanjutkan ke bangku universitas hanya karena biaya, saya tau rasanya susah ketika sekolah,” tegas Rahmad.
Adapun untuk pemuda Donggala adalah adanya program 1000 entrepreneur digital. Kata Rahman ini layaknya seperti apa yang sudah dipraktekkan lewat program Draiv Donggala yang kini tengah berjalan.
Ketiga, program penurunan stunting dan perlindungan 1000 hari usia emas bagi kaum ibu juga menjadi topik pembahasan serta jaminan pangan bagi orang tua tunggal terutama janda menjadi salah satu aspek yang banyak di soroti Rahmad.
“Insya Allah, itu bisa kita wujudkan bersama jika kita dipercayakan menjadi pengambil kebijakan,” tutup Rahmad M Arsyad.
Editor : Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar