Readtimes.id – Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) memprioritaskan vaksinasi pada warga perkotaan yang dianggap memiliki pergerakan lebih tinggi dibandingkan daerah pelosok dan terpencil.
“Bagi yang tinggal di pelosok itu tetap menjadi perhatian, tapi seandainya ada prioritas, kita utamakan daerah perkotaan karena kita ke pulau dan tanya disana, bagaimana dengan COVID-19, mereka malah balik tanya apa itu COVID-19,” urai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong di Makassar, Minggu.
Menurutnya, daerah terpencil maupun pelosok memiliki pergerakan yang masih rendah dalam beraktivitas. Termasuk ketika orang perkotaan yang masuk ke daerah tersebut maupun masyarakat dari pelosok yang mengakses daerah perkotaan.
Sehingga dipastikan bahwa peluang untuk penyebaran COVID-19 di daerah pelosok masih sangat minim.
“Pada daerah terpencil itu hasilnya tidak sama dengan di perkotaan, tapi bukan berarti tidak diperhatikan. Jadi saya sampaikan ke teman-teman kalau ada yang prioritas kita utamakan dulu itu,” kata Muhammadong yang juga menjadi penanggungjawab vaksinasi di Sulsel.
Selain itu, Muhammadong juga menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat di wilayah perkotaan maupun daerah yang mudah dijangkau namun animo masyarakat untuk suntik vaksin masih kurang.
Apalagi stok vaksin yang secara bertahap disalurkan ke berbagai provinsi juga masih terbatas, namun diakui Muhammadong bahwa stok vaksin selalu memenuhi kebutuhan warga.
Berdasarkan data KPCPEN, capaian vaksinasi COVID-19 hingga 16 Oktober di Provinsi Sulawesi Selatan yakni 36,74 persen atau 2.593.248 orang telah disuntik vaksin dosis 1 dari total target sebanyak 7.058.141 orang. Sementara capaian vaksinasi dosis 2 baru mencapai 23,18 persen atau 1.635.771 orang.
“Terkait kasus COVID-19, diprediksi bahwa akhir tahun nanti diperkirakan akan ada gelombang ke 3, itu karena mobilisasi penduduk pada saat itu akan dihadapkan dengan berbagai perayaan, seperti natal dan tahun baru, jadi kita tetap jangan lengah,” jelasnya.
1 Komentar