RT - readtimes.id

Dominasi Senyap Speed Climbing Indonesia

Readtimes.id– Satu bendera untuk tiga podium, barangkali kalimat itulah yang bisa menggambarkan podium Climbing World Cup untuk kategori speed climbing putra. Bendera yang berkibar tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bendera merah putih Indonesia.

Pada turnamen yang diadakan di Seoul tersebut, dominasi Indonesia di kelas speed putra sudah terlihat sedari babak 8 besar. Saat negara lain mengirim satu perwakilan di babak tersebut, Indonesia punya 4 wakil. Bahkan, Rahmat Adi Mulyono terpaksa harus berhadapan dengan Zaenal Aripin.

Baca Juga: Administrasi Olahraga yang Tidak Pernah Sepele

Dominasi Indonesia di cabang olahraga ini pun dipertegas rekor dunia yang dicatatkan oleh Kiromal Katibin dengan catatan 5,17 detik. Sayangnya, rekor tersebut tidak menjamin Kiromal bisa menyabet gelar juara dunia. Tampi di laga final memnghadapi Veddriq Leonardo, ia lakukan kesalahan start yang berujung kepada medali perak.

Dominasi tim putra Indonesia sayangnya tidak dilanjutkan oleh tim putri yang hanya mampu mengirim satu wakil di babak 8 besar atas nama Rajian Sallsabillah.

Prestasi ini pun menjadikan speed climbing menjadi salah satu cabang olahraga yang menjanjikan untuk meraih medali di olimpiade, mengingat nomor speed climbing akan debut pada 2024 mendatang. Terlebih lagi, para atlet panjat tebing Indonesia sudah unjuk gigi pada gelaran Asian Games 2018 kemarin.

Baca Juga: Yang Tersisa dari yang Bukan Prioritas

Pada gelaran tersebut, Indonesia berhasil merebut 3 medali emas dari nomor speed relay putra dan putri, serta speed putri. Dominasi tersebut juga diperlihatkan dari keberhasilan Indonesia menciptakan all Indonesian final di nomor speed relay putra dan speed putri.

Sayangnya, meski berhasil mendominasi, prestasi yang diraih para atlet Indonesia ini masih kurang mendapat apresiasi yang setimpal. Posisi sports climbing sebagai olahraga yang tidak demikian populer menyebabkan raihan positif para atlet terkesan senyap. Hal tersebut juga bisa disebabkan oleh ketiadaan cabang olahraga ini di Sea Games Vietnam.

Namun, terlepas dari minimnya apresiasi untuk olahraga ini, melihat talenta yang dimiliki para atlet Indonesia, sports climbing bisa saja menjadi olahraga yang dicintai jika dalam beberapa tahun ke depan bisa meraih prestasi yang signifikan. Utamanya pada penyelenggaraan Asian Games dan Olimpiade.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: