Pandemi virus corona masih sangat berdampak besar pada kehidupan masyarakat saat ini dimana hampir semua aktivitas masih dilakukan dari rumah termasuk kegiatan belajar, bekerja dan bahkan beribadah.
Dampaknya pun begitu dirasakan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari salah satunya aktifitas beribadah. Sehingga, pada saat pemerintah mengeluarkan aturan untuk menghidari kerumunan dan tetap di rumah saja jelas para penceramah,ustadz dan ustadzah mendapatkan sebuah problema baru dan berimbas terhadap cara menyampaikan dakwah.
Melihat fenomena ini, ustadz/ustadzah tanah air baik yg biasanya lebih suka melakukan dakwah langsung dan bertatap muka dengan ummat atupun yg telah terlebih dahulu menggunakan sosial media sebagai media dakwah harus memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai sarana berdakwah tanpa harus malanggar aturan-aturan pandemi di berbagai daerah di indonesia, terlebih di era digital 4.0 kini, akses internet sudah cukup sangat amat mudah bagi masyarakat.
Oleh karena itu tidak sedikit ustadz dan ustadzah mulai memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebaran dakwah secara daring. Harapannya mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Muslim yang ingin memperdalam iman dan ilmu melalui dakwah islamiyah ataupun masyarakat non muslim yg sekedar ingin mendengarkan. Artinya, tanpa bertatap muka secara langsung, substansi dakwah dapat tersampaikan secara baik.
Seperti yang dilakukan Konten kreator Muslim bernama Faisal Hanafi. “Temukan kebaikan di setiap postingannya” adalah harapan yang ia sematkan untuk konten dakwahnya. Konten yang dibagikan berupa video berdurasi 1 menit serta poster digital dengan menyisipkan pesan dakwah disetiap kontennya.
”Dalam cara penyampaian mungkin tidak jauh dengan yang di offline ya perbedaannya hanya sedikit interaksi dengan jamaah saja.Tujuannya agar lahir banyak Konten Kreator Muslim yang memberikan konten postif di media sosial,” ungkap faisal Hanafi.
Saat di tanya tentang apa tantangan untuk terus konsisten dan semangat dalam menyebarkan ajaran-ajaran islam melalui sosial media, Faisal Hanafi mengungkapkan bahwa, tantangan terbesar adalah diri sendiri, karena akan ada rasa malas untuk membuat Konten sehingga menyebabkan hilangnya Istiqomah dalam produksi konten dakwah.
Tambahkan Komentar