
Readtimes.id–Bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( Kadin) Kabupaten Morowali Utara, Beyond Education Indonesia (BEI) memberikan edukasi pada pemuda daerah tentang pembuatan konten yang sesuai jadwal akan digelar pada Sabtu, (29/10).
BEI merupakan platform edukasi yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembelajaran berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Indonesia yang digagas oleh Dr. Rahtika Diana.
Berbeda dengan platform belajar lain, BEI mempunyai metode pembelajaran sendiri yang dikenal dengan istilah EDU 20, yakni proses belajar berlangsung paling lama 20 menit untuk setiap kelas di BEI.
” Mengapa 20 menit? Berdasarkan hasil beberapa riset menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi belajar maksimal pada 20 menit pertama setelah itu akan menurun. Anak-anak milenial saat ini membutuhkan lebih banyak variasi metode pembelajaran supaya tidak lekas jenuh. Para tutor di BEI didorong untuk mengembangkan dan berinovasi dalam proses pembelajaran yang diberikan,” ujar Dr.Rahtika Diana Sabtu,(29/10).
Selain EDU 20 ada juga Edu Sharing, yang merupakan sesi sharing dengan pakar dari berbagai latar belakang pendidikan. Seperti produk BEI lainnya, Edu Sharing juga berdurasi tidak lebih dari 20 menit.
Menanggapi kegiatan ini Ketua Kadin Morut, IM Arief Ibrahim mengaku sangat antusias. Menurutnya BEI mempunyai misi yang sama dengan program Kadin Morut.
” Kami sangat mendukung kegiatan ini karena Kadin Morut juga punya program serupa yang sasarannya adalah teman-teman pemuda dan pelajar di daerah yaitu smart digital education dalam menumbuhkan jiwa entrepreneur mereka “, ujar Arief
Selain Arief Ibrahim, kelas perdana BEI ini nantinya akan dibawa oleh Fajar Muharam, MM, M.I.Kom ( Co Founder BEI) yang juga expert tutor dan advisor beberapa platform edukasi di Indonesia dan akan dipandu langsung oleh Moh.Fahruddin Fadli sosok pemuda Morut yang bergelut di bidang seni dan kebudayaan pariwisata.
Untuk diketahui selain di Morowali Utara ke depan BEI Juga akan bekerjasama dengan Kabupaten Natuna, Kabupaten Belu, Maluku Tenggara dan daerah-daerah terpencil lain yang sangat membutuhkan edukasi tersebut dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.