RT - readtimes.id

Gelar Dialog dengan Warga, Rahmad-Rasyid Komitmen Bangun Nupabomba Jadi Desa Agrowisata

Readtimes.id– Bakal calon Bupati Kabupaten Donggala Rahmad Arsyad lakukan dialog langsung bersama warga masyarakat Desa Nupabomba, dalam kegiatan bertajuk ‘Temu SARARA, Bicara dari Hati ke Hati’ pada Sabtu, 7 September 2024.

Rahmad Arsyad menjelaskan komitmennya bersama pasangannya Abdul Rasyid untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dengan kembali mengenalkan Nupabomba sebagai desa agrowisata.

Mengawali dialognya Rahmad Arsyad menceritakan perjalanan hidupnya yang cukup berkaitan erat dengan Desa Nupabomba. Rahmad mengaku sejak kecil Nupabomba seperti kampung halaman sebelum orang tuanya meninggal, dan harus merantau untuk menempuh pendidikan.

“Saya cukup tahu apa yang dirasakan masyarakat saat ini, karena saya dibesarkan orang tua juga di lingkungan yang sama seperti bapak-ibu di Nupabomba sini,” ujar Rahmad.

Hal ini yang kemudian membuat dia merasa perlu ambil bagian dalam menyejahterakan masyarakat Nupabomba.

Adapun untuk mencapai hal tersebut, Rahmad akan meningkatkan kapasitas produk asli yang banyak digeluti masyarakat seperti hasil buah dan tanaman perkebunan, termasuk kopi Nupabomba.
Melalui misi keberlanjutannya, peningkatan komoditi masyarakat Nupabomba didorong dengan pendekatan industri dan juga praktek pertanian yang baik, dimana produksi, ekonomi dan lingkungan tumbuh secara bersama.

Selanjutnya kata Rahmad, melalui alokasi dana desa di Donggala Rahmad akan mendorong pengembangan Bumdes serta peningkatan konektivitas di Desa Nupabomba yang tergolong masih tertinggal.

“Kami juga tahu, persoalan bapak ibu juga tentang jaringan telepon dan juga internet. Maka jika kami terpilih menjadi bupati, tidak boleh ada lagi desa yang kesulitan jaringan, apalagi jika kaitannya dengan pengurusan administrasi yang cukup jauh harus ke Kota Donggala,” terang Rahmad dalam dialognya.

Pasangan dengan tagline SARARA (Sahabat Rahmad Rasyid) itu juga menerangkan bahwa jika sekedar janji untuk masyarakat untuk apa, namun untuk merealisasikan program kewenangan harus didapatkan agar aspirasi dan pikiran untuk perubahan donggala bisa diwujudkan.

“Semua pasangan boleh menawarkan janji atau membayar bapak-ibu dengan uang. Tapi bukan itu, kami bersedia membuat kontrak politik, komitmen bersama bahwa apapun nanti program mesti dilaksanakan, dan bapak ibu saudara semua berhak menagih janji kami,” pungkas Rahmad.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: