RT - readtimes.id

Gelar Seminar Internasional, Kemenag Bahas Kurikulum Cinta dan Eco-Theology

Readtimes.id– Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia bekerja sama dengan Pesantren As’adiyah, Sengkang melaksanakan Seminar Internasional bertajuk “Kurikulum Cinta dan Eco-Theology sebagai Basis Gerakan Implementasi Deklarasi Jakarta”.

Kegiatan berlangsung di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan dan disiarkan melalui chanel Youtube As’adiyah pada Selasa, 4 Februari 2025.

Kegiatan ini membahas Kurikulum Cinta dan Eco-Theology. Menurut Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, kedua konsep tersebut penting dalam pembentukan kesadaran kolektif untuk kehidupan yang lebih baik.

“Dua isu ini beberapa waktu lalu kami deklarasikan bersama Paus Fransiskus dalam Deklarasi Istiqlal,” tambah Nasaruddin.

Deklarasi Istiqlal sendiri ditandatangani oleh Imam Besar Masjid Istiqlal dan Pimpinan Katolik Paus Fransiskus di Jakarta pada 5 September 2024.

Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan Kurikulum Cinta sebagai seperangkat hidup bersama dalam keberagaman sebab cinta adalah inti dari segala tindakan kebaikan.

“Kurikulum cinta menekankan pentingnya pendidikan berbasis kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan,” jelasnya.

Implementasi Kurikulum Cinta ini dilakukan melalui berbagai gerakan dan program yang memperkuat solidaritas antar umat beragama seperti dialog lintas iman, sosial bersama, dan kampanye perdamaian.

Sementara itu, konsep Eco-Theology merupakan upaya pelestarian lingkungan. Menurut Menag, konsep ini merupakan bagian dari spiritualitas dan ibadah kepada Tuhan.

“Gerakan lingkungan keagamaan di Indonesia telah banyak dilakukan di beberapa tempat seperti inisiatif masjid ramah lingkungan, pesantren hijau, gereja berkelanjutan dan lainnya yang memanfaatkan energi terbarukan dan praktik ramah lingkungan,” ungkap pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu.

Hadir sebagai pembicara, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Arsad Hidayat mengungkapkan dehumanisasi dan kerusakan alam merupakan tantangan dunia saat ini.

“Kita wajib terpanggil untuk memperbaiki keadaan, untuk itu agama dan tokoh agama diyakini memiliki peranan penting dalam membentuk pemahaman masyarakat dan akan berdampak signifikan pada perubahan yang diharapkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, seminar internasional ini dihadiri 200 tokoh di lokasi acara dan 1.000 peserta yang mengikutinya secara virtual melalui aplikasi zoom.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: