Judul : Sejarah Umat Islam
Penulis : Prof. Hamka
Penerbit : gema insani
Tahun : Februari 2016
Tebal : xxx + 686 halaman
Hamka (1908—1981) adalah sosok yang kompleks sekaligus komplit. Ia seorang ulama besar, sastrawan sohor, politikus mumpuni, dan sebagainya. Indonesia merasa beruntung memilikinya. Karya-karyanya merentang dari sastra hingga sejarah Islam. Dan karya-karya tersebut dibaca hingga ke seluruh dunia melayu.
Namanya ringkas, namun sesungguhnya adalah akronim dari nama sebenarnya: Haji Abdul Malik Karim Amrullah, lalu disingkat HAMKA. Ia bergelar Buya, sebutan untuk ahli agama di Tanah Minang. Hamka telah menulis sekian karya sastra, seperti “Di Bawah Lindungan Ka’bah” dan “Tenggelamnya Kapal van der Wijk”. Yang disebut terakhir telah difilmkan pada 2013 silam. Dan saat ini, sosoknya diangkat ke dalam film, dan akan rilis pada April 2023 ini.
“Sejarah Umat Islam, Pra-kenabian hingga Islam di Nusantara” merupakan proyek besar Hamka dalam memperkenalkan sejarah Islam untuk pembaca Indonesia. Dalam kata pengantarnya di dalam buku ini, Hamka menyadari jika referensi sejarah Islam yang benar-benar mewakili perasaan dan penghayatan jiwa orang Islam sendiri, yang ditulis oleh orang Indonesia, nyaris dapat dikatakan sangat langka. Sebab itulah dia menulis buku ini, yang dalam cetakan penerbit lain, berjumlah 1000an halaman.
Buku tebal ini berisi tujuh bagian. Keseluruhan bagian merentangkan sejarah mulai dari masa-masa sebelum Nabi Muhammad, lalu saat Islam lahir, tersebar ke berbagai tempat di luar dunia Arab—eropa hingga Asia Tenggara—dan bagian terakhir mengkhususkan dirinya mengelaborasi sejarah kedatangan Islam di Nusantara. Bagian terakhir ini adalah yang paling panjang dibandingkan bagian-bagian lain. Babnya sendiri ada 17, bagian-bagian lain berkisar 5 sampai 6 bab saja.
Hal-hal yang dieksplorasi di dalam setiap bab juga sangat menarik dan informatif. Misalnya, Hamka mengisahkan kepada kita berbagai peperangan penting dalam sejarah Islam, filsafat ajaran Nabi Muhammad kaitannya dengan realitas dunia Arab yang diskriminatif terhadap perempuan dan menindas budak, dan sebagainya.
Buku ini disusun secara kronlogis, dengan kutipan dari banyak sekali ahli-ahli Islam, baik dari kalangan Islam maupun di sarjana atau sejarawan di luar Islam. Namun demikian, jangan bayangkan buku ini memiliki struktur karya ilmiah dengan catatan kaki yang bejubel, sehingga barangkali akan terkesan ‘berat’ bagi pembaca awam. Dengan latarnya yang juga seorang sastrawan, Hamka menulis buku ini dengan menawan, naratif dan deskriptif.
Bagian 7 atau bagian terakhir penting untuk disoroti di sini. Sebagai bagian terpanjang dalam buku ini, Hamka memiliki ruang bagi dirinya sendiri untuk menggali bagaimana Islam masuk ke Nusantara. Hamka tidak serta langsung masuk ke bagian saat Islam datang ke Indonesia. Ia pertama-tama menyajikan kita sejarah nenek moyang orang Nusantara, lalu beralih ke masa Hindu-Budha, lantas mulai masuk ke masa tersebarnya pertama kali Islam di tanah melayu, kemudian berkisah tentang kerajaan-kerajaan Islam hingga penetrasi kolonial Eropa dan bagaimana orang-orang Islam meresponnya.
Buku tentang sejarah Islam, khususnya yang ditulis oleh orang Indonesia beragama Islam sendiri, barangkali saat ini cukup memadai—berbeda dengan masa saat Hamka hidup dan berkarya. Namun, “Sejarah Umat Islam” ini memiliki tempat tersendiri di hati para pembaca seluruh umat Islam di Nusantara ini. Ia telah menjadi klasik dan terus dicetak ulang dan diburu pembaca. Yang menarik, jika kita memeriksa platform goodreads.com di internet, buku ini justru banyak sekali diapresiasi dan dibahas oleh kalangan pembaca muslim di Malaysia dan Singapura.
Untuk itu, jika ada keluarga atau sahabat yang tengah mencari referensi sejarah Islam dengan tanpa mengerutkan kening namun tetap dengan pembahasan yang dalam, “Sejarah Umat Islam” Hamka ini patut ada pada daftar rekomendasi teratas. Kita akan disajikan dengan sejarah kejayaan yang pernah dialami umat Islam hingga kejatuhannya di tangan penguasa Islam yang zalim dan gemar menindas.
Rasa-rasanya, buku ini bisa menjadi buku yang diikhtiarkan untuk dipelajari dan ditamatkan sepanjang Ramadhan ini. Selamat membaca!
Tambahkan Komentar