
Readtimes.id– Wasit adalah salah satu elemen penting dalam pertandingan sepak bola. Maka menghadirkan wasit yang berkualitas juga menjadi salah satu prasyarat dalam mewujudkan turnamen yang bermutu.
Sayangnya, hal tersebut menjadi salah satu permasalahan di sepak bola Indonesia. Tak jarang kita melihat pemain yang berlari mengejar umpan terobosan malah dianggap offside oleh wasit tanpa peduli posisi awal sang pemain. Belum lagi soal kurang objektifnya wasit dalam penentuan pelanggaran.
Tak heran jika pengadaan Virtual Assistant Referee (VAR) banyak diminta oleh para suporter sepak bola Indonesia. Hal itu tentu tidak terlepas dari peran VAR yang dapat membantu kinerja wasit dalam menarik keputusan.
Harapan pengadaan VAR tersebut kemudian semakin terlihat nyata dengan terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Ia yang sudah kenyang dengan pengalaman sepak bola luar negeri tentu punya persepsi yang berbeda dengan para stakeholder sebelumnya.
Sayang, harapan tersebut rasanya masih terlalu dini untuk terwujud. Pasalnya, sang nakhoda baru PSSI, Erick Thohir juga belum mampu menjanjikan terwujudnya harapan insan sepak bola tanah air tersebut.
“Saya mungkin jawab mengecewakan, ya. Perlu waktu karena implementasi VAR itu tidak hanya langsung dilakukan di semua stadion,” ucap Erick di sesi jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 19 Februari 2023.
Apa yang diungkapkan oleh Erick Thohir memang mengecewakan, tetapi itulah kenyataannya. VAR bukanlah teknologi yang serta merta meningkatkan kualitas wasit. Butuh sosok dengan kapabilitas tertentu untuk memegang tanggung jawab tersebut.
Penggunaan teknologi VAR sejatinya membutuhkan wasit dengan lisensi khusus. Sayangnya, Indonesia belum memiliki wasit dengan lisensi penggunaan VAR.
Bahkan, menurut data FIFA 2022 Refereeing International List, hanya ada lima wasit utama dan tujuh asisten wasit Indonesia yang punya lisensi FIFA. Sedikitnya jumlah wasit berlisensi FIFA ini bisa menjelaskan kenapa kualitas wasit menjadi salah satu masalah di sepak bola Indonesia.
Selain faktor wasit, hal lain yang perlu diperhatikan untuk mengimplementasikan VAR adalah infrastruktur stadion yang mendukung. Apalagi, penerapan VAR tidak serta merta bisa dilakukan begitu saja. Diperlukan persetujuan FIFA untuk menerapkan teknologi ini.
Terpilihnya Erick Thohir memang jadi angin segar bagi sepak bola Indonesia. Sayangnya, diperlukan langkah bertahap untuk membenahi olahraga nomor satu di tanah air tersebut.
“Jadi pembenahan ini harus bertahap satu per satu,” tambah Erick Thohir.
Pada akhirnya, pecinta sepak bola Indonesia harus banyak bersabar. Perbaikan secara struktural memerlukan waktu untuk melaksanakannya.
Di sisi lain, para suporter juga harus terus mengawasi kinerja dari pengurus baru PSSI agar tidak ada celah bagi para pemangku jabatan untuk sekadar numpang nama di induk sepak bola Indonesia tersebut.
Editor: Ramdha Mawaddha