RT - readtimes.id

Impor Sulsel turun 23,12 persen pada Juli 2021

Readtimes.id—Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat transaksi impor melalui barang yang di bongkar di beberapa pelabuhan di provinsi itu sebanyak 47,31 juta dolar AS pada Agustus 2021 atau mengalami penurunan sebesar 23,12 persen dari bulan sebelumnya yakni 61,54 juta dollar AS.

Doc. Antara

“Kalau membandingkan transaksi impor pada bulan Agustus dan Juli 2021 itu cukup baik karena transaksinya turun 23,12 persen. Di bulan Juli itu transaksi 61,54 juta dollar AS dan bulan Agustus menjadi 47,31 juta dollar AS,” ujar Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, semua barang atau komoditas yang diimpor semuanya sesuatu kebutuhan sehingga harus dilakukan impor tersebut.

Suntono menyebutkan, ada lima kelompok komoditas utama yang diimpor pada bulan Agustus 2021 yaitu olahan makanan hewan sebesar 42,87 persen dari total impor.

Kemudian gandum-ganduman yang menyumbang 34,88 persen, kakao atau cokelat sebesar 3,73 persen serta mesin-mesin pesawat mekanik dan produk keramik dengan distribusi 3,22 persen dan 2,69 persen.

Ia mengaku sebagian besar impor pada Agustus 2021 didatangkan dari Australia dengan kontribusi 34,89 persen; Brasil sebesar 31,30 persen; Argentina 9,94 persen; Tiongkok sebesar 8,60 persen, dan Malaysia 2,48 persen.

“Kalau membandingkan antara ekspor dan impor itu, kita masih surplus 68,5 juta dollar AS. Transaksi ekspor pada Agustus 2021 sebesar 115,81 juta dollar AS dan transaksi impor sebesar 47,31 juta dollar AS,” katanya.

Sementara impor berdasarkan transaksinya pada komoditas olahan makanan hewan transaksinya sebesar 20,28 juta dollar AS; gandum-ganduman sebesar 16,50 juta dollar AS.

Untuk komoditas kakao/coklat transaksinya1,77 juta dollar AS, mesin-mesin pesawat atau mesin mekanik sebesar 1,52 juta dollar AS, serta produk keramik sebesar 1,27 juta dollar AS.

Sumber: Antara

I Luh Devi Sania

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: