
Readtimes.id—Perayaan Idul Adha sangat identik dengan hewan kurban. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, beragam inovasi dilakukan para pebisnis hewan kurban untuk memasarkan ternak mereka. Salah satu yang dilakukan adalah menjual kurban secara daring, melalui media sosial.
Biakternak.in salah satu usaha penjualan hewan kurban yang menggunakan cara daring untuk memasarkan hewan kurbannya di tengah pandemi. Menurut CEO Biakternak.in, Dicky Renaldy, di tengah pandemi ini omzet mereka justru mengalami kenaikan seratus persen.
“Sebelum pandemi omzet kami berkisar 150 juta kini naik menjadi 300 bahkan mencapai 400 juta,” ungkap Dicky.
Menurutnya, ada tiga faktor yang menyebabkan kenaikan omzet bisnis hewan kurbannya ini. Faktor pertama karena Biakterak.in menggunakan sistem reseller, artinya mereka mengajak dan membantu orang-orang di berbagai daerah di Indonesia untuk sama-sama berjualan kurban, sehingga ternak mereka bisa dipasarkan secara luas.
Program reseller ini juga bisa menjaga kualitas daging tetap segar karena mereka dapat menyediakan hewan kurban di berbagai daerah sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dan jarak yang jauh untuk proses pengiriman daging hingga ke tangan pembeli.
Faktor kedua adalah Biakternak.in memiliki program sosial “Sebar Kurban hingga ke Pelosok”. Program ini mewadahi orang-orang yang ingin melakukan kurban dan daging kurbannya disumbangkan pada warga di pelosok daerah yang membutuhkan.
Yang ketiga menurut Dicky, ditundanya keberangkatan ibadah haji selama pandemi membuat sebagian orang memilih untuk berkurban sebagai gantinya. Meski tidak sebanding, namun setidaknya Idul Adha tetap bermakna bagi mereka.
Biakternak.in juga menarget kaum milenial untuk melakukan kurban, hal ini pula yang menjadi alasan mereka memasarkan melalui media sosial. Tidak hanya sebagai pembeli, para milenial juga bisa diajak menjadi reseller hewan kurban.
Para pembeli hewan kurban tidak perlu datang langsung ke peternakan. Mereka bisa memilih sapi, kambing atau domba melalui layanan panggilan video dan dibantu para pegawai untuk memilih hewan ternak.
“Kami menyediakan layanan video call bagi pelanggan kami untuk memilih hewan kurban yang akan mereka beli jadi pembeli tidak perlu datang langsung. Bahkan kami bisa mengerjakan proses sembelih lalu kami kirim ke pembeli kurbannya atau kami bagikan pada orang yang membutuhkan sesuai kemauan pelanggan,” jelasnya.
Selain itu, Biakternak.in juga memiliki program Kurban Matang. Program ini merupakan pengolahan daging kurban menjadi abon yang dapat disimpan selama satu tahun.
“Daging kurban yang dapat bertahan selama satu tahun dalam bentuk abon dan tentunya bisa kami bagikan ke orang-orang yang membutuhkan” tutupnya.
Tambahkan Komentar