Readtimes.id– Bakal Calon Bupati Kabupaten Donggala, Rahmad M Arsyad dan Abdul Rasyid menyampaikan gagasannya tentang pembangunan Kawasan Industri Donggala (KIDA).
Ide ini dikeluarkan atas dasar pengalaman kerja Rahmad Arsyad sebagai Ketua Kadin Donggala. Menurutnya, selain persoalan produktivitas dan budidaya, hasil komoditi masyarakat di Donggala sering dihargai rendah.
Hal ini menyebabkan ongkos produksi tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan, sehingga berpengaruh pada tingkat kesejahteraan petani di Donggala.
“Dari pengalaman kami di lapangan bersama petani, kesulitan petani dialami utamanya karena nilai jual yang rendah, terutama ketika memasuki panen. Untuk itu perlu adanya pendekatan pasar untuk menciptakan stabilitas harga di tingkat petani lewat Kawasan Industri Donggala,” ujar Rahmad Arsyad dalam keterangan resminya.
Pada komoditi jagung yang banyak digeluti masyarakat Donggala, nilai penjualan dari petani akan disepakati bersama untuk penjualan melalui BUMdes yang terintegrasi dengan perusahaan pengolahan jagung di KIDA, agar harga jagung yang diterima oleh petani tidak merosot di waktu masa panen.
Program ini sendiri dijanjikan pasangan Rahmad Arsyad dan Abdul Rasyid bisa berjalan paling lambat 2 tahun apabila mendapat kepercayaan dari masyarakat Donggala.
“Kami bukan hanya pasangan muda yang mau berpikir kedepan dan bekerja lebih cepat untuk Donggala, Allhamdulilah kami diperjalankan melihat dan memahami persoalan dari tingkat masyarakat hingga birokrasi, dan kami punya solusinya. Beri kami kepercayaan insya Allah dalam 2 tahun setiap program kami akan benar-benar dirasakan manfaatnya,” jelas Rahmad.
Sementara, Bakal Calon Wakil Bupati Donggala Abdul Rasyid mengatakan, untuk memfasilitasi penjualan komoditi dari petani, peran BUMdes akan menjadi sentral pelayanan bagi pelaku lintas usaha di desa.
Abdul Rasyid juga menambahkan, bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) plus juga akan menunjang operasional BUMdes dan memberikan keleluasaan untuk Pemerintah Desa dalam melakukan sebuah inovasi.
“Selain mengintegrasikan KIDA, untuk menjaga stabilitas harga komoditi dari petani kami juga memfasilitasi tiap desa dengan ADD Plus. Petani tidak perlu takut lagi harga turun saat panen atau kesulitan akses pasar penjualan,” ujar Abdul Rasyid.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar