RT - readtimes.id

Jelang Hari Raya, Kaum Ibu Berduka

Readtimes.id- Kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah Provinsi Tanah Air membuat kaum ibu berduka. Ibu rumah tangga paling terkena dampak akan hal ini. Sehingga mereka  yang berbelanja di pasar harus teliti dan cermat dalam menyikapi naiknya harga kebutuhan pokok. Kebanyakan dari mereka mengurangi volume pembelian, karena sudah menjadi kebutuhan dan harus membeli meski harga mahal.

Perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga berada di posisi terdepan yang merasakan dampak langsung menipisnya anggaran rumah tangga karena kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

Diana (45) warga Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Makassar. Perempuan yang sedang berbelanja di Pasar Terong mengatakan, sekarang untuk berbelanja apa-apa harga mahal. Saatnya kita pintar-pintar mengakali kenaikan harga kebutuhan pokok ini. Mengurangi pembelian dengan membeli setengah dari jumlah pembelian normal. Sebab, semua naik serempak mulai kenaikan harga sayuran, tomat, kol, timun dan lainnya.

“Saya terpaksa mengeluarkan anggaran lebih banyak untuk belanja di tengah pendapatan yang semakin berkurang akibat dampak Covid 19. Bukan hanya saya, banyak ibu rumah tangga lainnya sekarang lagi mengeluh soal kenaikan bahan pokok.   Harapannya harga secepatnya bisa normal kembali seperti biasa biar ibu rumah tangga seperti kami ini tidak mengeluh soal harga,”ujarnya kepada readtimes.id, Sabtu 17 April 2021.

Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri semua bahan bumbu makanan mengalami kenaikan. Sehingga dengan semakin mahalnya harga kebutuhan pokok membuat masyarakat berpenghasilan rendah semakin sulit.

Salah satu penjual bahan pokok di Pasar Terong, Hasna (60) mengaku, sehari sebelum Ramadhan semua mengalami kenaikan, harga Rp5.000 menjadi Rp10.000, seperti harga wortel mengalami kenaikan Rp10 ribu.  

“Sebelum Ramadhan saya membeli timun ke tengkulak sebesar Rp80 ribu, dan setelah Ramadhan mencapai Rp180 ribu naik Rp100 ribu satu karung. Sehingga untuk satu kilo saya menjual dari harga Rp5.000 menjadi harga Rp15.000. Tomat harga Rp8.000 langsung naik menjadi Rp15.000, toge naik hari ini naik Rp40 ribu satu kantong  yang sebelumnya Rp30 ribu atau Rp32 ribu. Namun, lombok kecil hanya mengalami penurunan Rp5.000 dari harga Rp80.000. Kol dari harga Rp 6.000 menjadi harga Rp10.000,” ujar Hasna kepada readtimes.id  

Menurutnya, tiga atau empat hari hingga setengah bulan Ramadhan sembako mengalami penurunan yang sedikit. Lalu harga akan melonjak lagi pertengahan ketika jelang lebaran. Sudah ditargetkan dan sudah ada jangka waktu yang ditentukan soal kenaikan harga. Sehari setelah lebaran kebutuhan bahan pokok menjadi mahal lagi.  

Ketika harga kebutuhan pokok itu naik cukup tinggi, sebagian besar pasti mengeluh, sebab menambah beban anggaran rumah tangga sehari-hari. Kondisi itu juga akan menyedot anggaran untuk kebutuhan lain. Untuk menyikapi kenaikan harga kebutuhan pokok, warga terpaksa melakukan langkah terobosan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah itu di antaranya memperketat pengeluaran untuk kebutuhan lain dan mengurangi porsi belanja.

Baca juga: Harga Melonjak Pemerintah Harus Turun Tangan

Ona Mariani

2 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: