RT - readtimes.id

Jelang Pemilu 2024, LSKP Bahas Persepsi Politik Anak Muda dan Tren Demokrasi Digital

Readtimes.id– Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) menggelar diskusi Ruang Publik seri ke- 15 secara daring menyoal terkait persepsi politik anak muda dan tren demokrasi digital pada, Rabu (29/6).

Menghadirkan dua pembicara yakni Dr. Gustiana Kambo, M.Si. selaku Dosen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dan Arfianto Purbolaksono selaku Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII).

Diskusi ini sebagai ruang refleksi terkait persepsi pemuda terhadap politik, utamanya persiapan Pemilu 2024. Diskusi yang dimoderatori oleh peneliti LSKP M. Kafrawy Saenong ini dibuka dengan pemaparan data empiris melalui hasil angket dan sejumlah rekomendasi yang disampaikan oleh Arfianto Purbolaksono dari The Indonesian Institute.

Riset The Indonesian Institute dilaksanakan pada 20 April hingga 11 Mei 2022. Berdasarkan analisis hasil riset TII terdapat beberapa rekomendasi yang diusulkan. Pertama, Partai Politik penting untuk menyampaikan visi misi kandidat secara jelas dan massif kepada pemuda dengan memanfaatkan platform media yang ada. Kedua, isu strategis yang berkenaan dengan pelayanan dasar dan isu yang sedang menjadi sorotan penting menjadi isu yang dikembangkan oleh partai politik. Ketiga, partai politik juga harus menekankan kebijakan affirmative action, tidak hanya menjadi keterpenuhan kuota sebagai persyaratan administrasi. Keempat, penggunaan sosial media diharapkan lebih interaktif dan menyaring kampanye yang mengedepan politik identitas dan berita bohong. Kelima, penerapan sanksi yang lebih tegas lagi dalam mengatur kampanye di sosial media.

Setelah pemaparan hasil riset dari The Indonesian Institute. Dr. Gustiana Kambo, M.Si. memberikan respon terkait dengan hasil riset dan saran terkait penyelenggara Pemilu 2024 kedepannya.

Menurut Gustiana hasil riset yang telah disampaikan oleh The Indonesian Institute patut untuk mendapatkan apresiasi. Riset The Indonesian Institute memperlihatkan bahwa adanya persepsi anak muda terkait dengan Partai Politik yang ikut serta dalam pemilu 2019 sebagian besar telah memiliki visi misi yang jelas.

Terkait dengan isu strategis misalnya ketenagakerjaan, korupsi, ketimpangan pendidikan, mafia minyak goreng, serta kebebasan berekspresi dan ruang demokrasi digital adalah hal yang dinilai penting yang mesti diperkuat ke depan untuk dapat termuat dalam visi, misi dan rencana strategis partai politik.

Adapun terkait dengan isu gender maupun keterwakilan perempuan di Indonesia yang sejatinya telah ada namun masih perlu memperlihatkan relevansi dengan kapasitas, independensi, dan semangat perjuangan perempuan yang berorientasi pada hak-hak perempuan.

Selain itu Dr. Gustiana juga mengarahkan agar anak muda dapat memanfaatkan ruang-ruang partisipasi politik tidak hanya ketika memilih saja, melainkan juga ketika masyarakat mengeluhkan kebijakan pemerintah. Dia bahkan mendukung para anak muda ini bergabung dengan partai namun dengan catatan jika para anak muda ini mampu menjadi perpanjangan tangan masyarakat.

Pada sesi akhir diskusi, Afrianto menyampaikan terkait tidak kalah pentingnya sinkronisasi ruang oleh partai politik dengan pengetahuan konstituen melalui pemanfaatan media untuk menghapus adanya jarak.

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: