Readtimes.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar tak ada lagi cerita atau keluhan pelaku UMKM yang kesulitan mendapat akses permodalan.
“Diperlukan strategi yang harus dijalankan dengan terobosan dari sekarang dan dilakukan aksi-aksi serius dan berkelanjutan, tidak boleh ada lagi cerita, misalnya akses kredit yang sulit, akses pembiayaan di sektor informal yang sulit, UMKM yang kesulitan akses permodalan,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 di Jakarta, Kamis.
Jokowi mengingatkan target pada 2024 agar porsi kredit bagi UMKM dari industri perbankan dapat mencapai 30 persen, dibanding saat ini di sekitar 20 persen.
“Kita tahu 99,9 persen pelaku usaha kita adalah pelaku UMKM. Meskipun jumlahnya besar, sampai saat ini porsi kredit di perbankan masih belum berubah. Masih ada di kisaran, sekali lagi ini sudah 3-4 kali saya sampaikan, di 20 persen saja,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk mencapai target peningkatan porsi kredit UMKM hingga 30 persen itu, kata Presiden, tak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan alamiah saja, melainkan perlu terobosan kebijakan yang serius, konsisten, dan berkelanjutan dari para regulator dan juga pelaku industri jasa keuangan.
Dengan mudahnya akses permodalan, Presiden Jokowi mengharapkan pelaku UMKM dan juga generasi muda dapat mengembangkan usahanya atau memperluas cakupan bisnis.
“UMKM bisa jadi komponen penting untuk pulihkan perekonomian dan berperan mengatasi persoalan bottleneck supply chain (kendala rantai pasok) akibat tingginya tren permintaan yang belum mampu dipenuhi oleh para pemasok,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menekankan UMKM bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
“Keberhasilan UMKM bertransformasi di masa pandemi menjadi modal yang penting untuk membawa mereka naik kelas ke tingkat atau level yang lebih tinggi dan menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi yang kita lakukan,” ujar Presiden Jokowi.
Sumber: ANTARA
Tambahkan Komentar