
Tahun 2017 merupakan tahun pertumbuhan ekonomi global terbesar yang terjadi sejak tahun 2011, negara-negara di dunia mulai berkompetensi dalam pemanfaatan teknologi pada setiap sektor industrinya. Teknologi terus berkembang untuk memberikan efisiensi dan efektif di kehidupan sehari-hari.
Melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat, mungkin darisana lah penulis dari webtoon yang kemudian diangkat ke drama series Netflix ini terinspirasi menciptakan sebuah teknologi canggih yang berhubungan dengan percintaan.
Love Alarm (2019) adalah aplikasi seperti Tinder namun bisa berdering setiap kali ada seseorang yang menyukai kita dalam radius 10 meter. Aplikasi tersebut terhubung ke hati pengguna untuk menjanjikan kebenaran dari aplikasi.
Mengangkat latar remaja sekolah menengah atas, lewat Love Alarm semua orang berlomba untuk mendapatkan banyak ‘’dering’’ untuk melihat kepopuleran sama seperti bagaimana para remaja kadang berlomba untuk mendapatkan like terbanyak di instagram.
Kecanggihan dari aplikasi Love Alarm membuatnya sudah diunduh sebanyak 10 juta semenjak beberapa minggu perilisan. Kita bisa melihat bagaimana perubahan yang dibawa aplikasi ini kepada interaksi orang-orang.
Hwang Sun-Ho (Song Kang) yang baru saja pindah dari Amerika Serikat, aplikasi Love Alarm-nya tidak berhenti berdering ketika memasuki sekolah, membuktikan popularitasnya. Aplikasi ini lalu membawa permasalahan antara ketiga pemain utama di dalam drama ini. Pada akhirnya, drama Love Alarm mungkin seperti cerita cinta segitiga biasa pada remaja menengah atas.
Namun, ada banyak pesan tersembunyi dan kritik kepada kecanggihan teknologi sekarang ini. Mulai dari mengungkap sisi gelap media sosial dan mengangkat permasalahan self esteem (harga diri) yaitu bagaimana individu melakukan penilian / penghargaan terhadap dirinya sendiri. Aktivis anti Love Alarm juga menjadi salah satu bukti dari kekejaman dari kecanggihan teknologi aplikasi Love Alarm.
Dilansir dari Cosmopolitan, aplikasi Love Alarm sebenarnya hadir ke dunia nyata namun hanya bisa diakses di Korea dan tentu berbeda dari versi drama. Aplikasi tersebut hadir lebih untuk keperluan promosi dimana penggunanya bisa menjawab kuis.
‘’Di dunia ini, kau tak bisa menyembunyikan rasa cinta,’’ – Kim Jojo.
Apa kalian mau aplikasi seperti dalam drama ini hadir ke dunia nyata?
1 Komentar