Readtimes.id– Dalam kehidupan sehari-hari emosi sering diartikan sebagai bentuk kemarahan. Emosi ini mempunyai bentuk yang berubah-ubah, kadang bersifat negatif dan juga bersifat positif.
Banyak yang tidak menyadari emosi itu bisa dikendalikan oleh kesadaran kita. Karena emosi itu milik kita, bukan kita yang dimiliki oleh emosi. Dan motivasi adalah salah satu pengendali emosi.
Emosi memberi warna pada perilaku manusia sehari-hari. Dengan emosi manusia bisa merasakan senang, sedih, cemburu, cinta, aman, takut dan perasaan lainnya sehingga emosi ini sering dikaitkan dengan motivasi.
Setiap orang memiliki cara sendiri dalam menanggulangi emosi yang sedang dihadapi. Ada yang langsung meluapkannya ada pula yang memilih memendamnya.
Dikutip dari jurnal bertajuk Bagaimana Mengelola Kecerdasan Emosi, bagi manusia emosi tidak hanya sekadar mempertahankan hidupan. Akan tetapi emosi juga berfungsi sebagai pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain itu emosi juga merupakan pembawa pesan.
Emosi memberikan kekuatan pada manusia guna membela dan mempertahankan diri terhadap adanya gangguan atau rintangan. Adanya perasaan cinta, sayang, cemburu, marah atau benci membuat manusia dapat menikmati hidup dalam kebersamaan dengan manusia lain.
Dilansir dari CNN, ada beberapa cara agar emosi kita bisa menjadi motivasi. Karena dalam batas tertentu, kemarahan bisa menjadi sesuatu yang positif seperti membantu orang termotivasi dan fokus.
- Cari tahu masalah yang mendasari
Tidak hanya sehat, kemarahan sebenarnya memberikan kita petunjuk. Kita didorong untuk mencari tahu penyebab kemarahan entah itu disebabkan sakit hati, ketakutan atau kesedihan. Setelah sumber diidentifikasi, masalah bisa diatasi.
- Kumpulkan informasi
Setelah menemukan masalah yang mendasari, ambil langkah lebih jauh dan tentukan alasan mengapa situasi itu membuat kita sangat marah.
- Belajar dari kemarahan
Seperti halnya pengalaman dalam hidup, kemarahan bisa jadi bahan pembelajaran. Kemarahan bisa memberi pemahaman lebih baik tentang apa yang terjadi dalam hidup. Jika marah karena sakit hati, selanjutnya kita dapat memulai belajar untuk menerima, memaafkan orang yang membuat rasa sakit hati. Dengan begini, kita bisa belajar untuk menerima dan memaafkan diri sendiri.
- Tak semua tentang Anda
Saat marah, kita cenderung mempersonalisasi situasi tertentu sehingga membuatnya menjadi tentang diri sendiri meski sebenarnya tidak seharusnya demikian. Perlu di ingat, kita tidak bisa mengontrol semuanya. Kunci memanfaatkan amarah adalah dengan berdamai dengan fakta bahwa ada hal-hal di luar kendali kita.
- Ambil tindakan
Gunakan kemarahan sebagai motivasi untuk perubahan. Jika kita marah, lakukan sesuatu, lakukan perubahan. Jika tidak, itu akan berubah jadi balas dendam atau sikap apatis.
Dengan begitu setiap orang rasanya harus belajar melepas emosi. Jangan sampai emosi itu malah berubah jadi penyakit yang merugikan diri sendiri. Emosi yang tidak segera dikeluarkan bisa membuat kita stres yang bisa memicu kita melakukan hal-hal di luar kendali.
2 Komentar