RT - readtimes.id

Kerja untuk Indonesia atau untuk Capres?

Readtimes.id–  “Kerja untuk Indonesia”

Slogan yang sekarang akan selalu dijumpai para pengguna jalan ketika berpapasan dengan baliho milik Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar, juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 

Berawal dari  surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Freidrich Paulus dan Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin pada 3 Juli 2021, instruksi tentang pemasangan baliho ini mulai digalakkan oleh seluruh perwakilan partai Golkar di daerah. 

Tidak hanya berfokus di Jawa saja , kini baliho-baliho tersebut sudah ada di hampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. 

“Sebenarnya itu keputusan munas (musyawarah nasional, red) dan rapimnas yang menyatakan bahwa bapak ketua umum sebagai kandidat capres yang diusung kader daerah. Pemasangan baliho dan billboard itu salah satu bentuk untuk merealisasikan keputusan itu,” terang Nurul Arifin dalam wawancaranya bersama media. 

Baca Juga : Tebar Citra di Tengah Krisis, Tepatkah?

Tidak tanggung -tanggung, demi menaati keputusan munas, kader Golkar di beberapa daerah bahkan rela patungan untuk mendanai baliho  Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) tersebut. 

Memanfaatkan Momentum 

Terlepas dari hasil munas, tersebarnya baliho Airlangga yang identik dengan slogan “Kerja untuk Indonesia” di daerah lain juga  secara tidak langsung  hendak menyampaikan bahwa sosok Airlangga berperan penting dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia, terutama dalam sektor ekonomi.  Seperti yang dijelaskan oleh pakar politik Universitas Hasanuddin, Sukri.

Dr.Phil.Sukri,PhD

“Dalam politik ada namanya tujuan antara dan tujuan akhir. Tujuan antara dari baliho ini adalah mendapatkan apresiasi publik atas apa yang dilakukan Airlangga sebagai Ketua KPC dan tujuan akhirnya tentu mengarah pada Pilpres 2024,” terangnya. 

Mendulang popularitas di tengah status sebagai Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah hal yang tengah dilakukan oleh Airlangga Hartarto hari ini. Dan ini bisa saja berdampak positif pada Golkar, terlebih  setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 kini telah  menguat 7,07 persen. 

Persentase angka yang bahkan diklaim Airlangga sebagai sebuah pencapaian yang gemilang jika dibandingkan dengan beberapa negara seperti India, Korea Selatan juga Jepang. Seperti yang diketahui pada kuartal II 2021 pertumbuhan ekonomi  India hanya tumbuh 1,6 persen,  Korea Selatan 5,69 persen, dan Jepang -1,6 persen. 

“Tanpa bermaksud mengesampingkan kondisi masyarakat di tengah pandemi, ini bisa dikatakan adalah momentum yang tepat untuk partai  mengenalkan calon mereka karena tidak ada jaminan juga pandemi selesai 2024. Dan untuk sosialisasi selevel Pilpres memang  membutuhkan jangka waktu yang panjang,” tambahnya.

Baca Juga : Baliho dan Rasa Kemanusiaan Partai Politik di Tengah Pandemi

selain itu ini juga momentum memanaskan mesin partai serta memberikan referensi bagi publik jauh-jauh hari tentang siapa sosok yang pantas dipilih untuk menempati kursi RI 1 melalui sejumlah track record yang ada.

Lebih jauh wakil dekan bidang akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas ini memandang bahwa sosialisasi yang dilakukan Golkar di situasi seperti sekarang sejatinya juga untuk meningkatkan nilai tawar partai di tengah kecenderungan koalisi yang belum pasti

Ona Mariani

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: