Readtimes.id– Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2024 di Makassar berhasil menghadirkan tiga bakal calon Presiden RI (bacapres).
Acara dipusatkan di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, 4-5 November 2023 dihadiri oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ganjar Pranowo dan Prabowo hadir pada hari yang sama yakni Sabtu, 4 November 2023 sementara Anies Baswedan pada Minggu, 5 November 2023.
Di hadapan para cendekiawan muslim se-Indonesia, ketiganya memaparkan gagasannya untuk Indonesia.
Ganjar Pranowo misalnya dia memaparkan terkait bagaimana mengatasi problem kemiskinan di Indonesia yakni melalui pendidikan. Menurutnya kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan cara instan dengan sebatas bantuan langsung tunai (BLT) karena itu bukan akarnya.
“Suatu ketika saya menganalisis, kenapa kemiskinan kok tinggi. Tapi politik kita karitatif. Pemberian charity, BLT tidak menyelesaikan karena data kita kacau,” kata Ganjar.
Menurutnya harus ada tindakan afirmasi yakni melalui jalur pendidikan.
“Harus ada tindakan afirmasi, yakni lewat jalur pendidikan. Ini bukan omong kosong, karena saya sudah punya pengalaman bagus soal itu,” jelas Ganjar.
Bercontoh kinerjanya di Jateng, Ganjar diketahui membangun SMKN Jateng hingga sekolah boarding yang khusus untuk anak miskin. Program itu membuat anak-anak yang sekolah di sana bisa mendapat pendidikan dan bekerja di banyak perusahaan besar baik di dalam maupun luar negeri.
Berkebalikan dengan Ganjar, Prabowo justru ingin melanjutkan program yang sudah dilakukan presiden sebelumnya, yakni dengan cara pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Untuk mengatasi kemiskinan, kita punya satu cara program kiat yang sudah dilaksanakan pemerintah Jokowi dan SBY. Banyak program bantuan langsung tunai yang diberikan pada orang yang lemah,” kata Prabowo.
Prabowo bahkan mengaku akan membuat penerima BLT menerima langsung bantuan tersebut.
“Kita membuat suatu program semacam cash direct transfer. Jangan lewat terlalu banyak tangan, langsung pada sasaran. Saya rasa itu yang bisa dilakukan untuk kita mengatasi kemiskinan,” ucapnya
Sementara Anies Baswedan tetap pada isu-isu yang dipaparkan sebelumnya di beberapa forum, yakni menyoroti terkait adanya ketimpangan dan pembangunan tak merata di Indonesia.
Dia memandang bahwa pemerintah masih menomorduakan wilayah timur Indonesia. Menurutnya pembangunan di Indonesia harus merata dan berorientasi pada pertumbuhan setiap wilayah dengan memandang kebutuhan masing-masing tiap wilayah.
“Kami sudah sampaikan bahwa pentingnya kita serius melakukan perubahan paradigma dari pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan, menjadi pertumbuhan dan pemerataan,” ujar Anies Baswedan.
Menurutnya untuk itu ada beberapa mindset yang harus diubah dalam menata negara ini
Pertama, dari fokus utamanya pada pertumbuhan, menuju pertumbuhan dan pemerataan.
Kedua, dari pendekatan sektoral, menuju pendekatan sektoral dan kawasan.
Ketiga mengubah pandang menyelesaikan proyek pemerintah menjadi menyelesaikan persoalan masyarakat.
“Kami tidak butuh laporan apa yang sudah dikerjakan tapi kami butuh laporan apa yang sudah dicapai dari apa yang dikerjakan,” ujar Anies
Editor : Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar