Readtimes.id- Gemuruh seisi stadion terdengar menyambut gol Bryan Cesar pada menit ke 58. Riuh suasana penonton tidak hanya untuk merayakan gol kemenangan bagi PSM Makassar malam itu, tapi juga menyambut kembali Juku Eja di bumi Sulawesi Selatan.
Sudah dua setengah tahun PSM Makassar tidak berlaga di hadapan pendukungnya sendiri di Sulawesi Selatan. Terakhir kali para suporter melihat aksi Wiljan Pluim dan kolega adalah laga kontra PSS Sleman di Desember 2019. Meski tidak lagi di tempat yang sama, para fans masih mendukung tim yang sama.
Bertempat di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, PSM Makassar melakoni laga uji coba melawan Sulut United. Pertandingan itu bukan hanya untuk menguji skuad yang hampir sepenuhnya baru, tapi juga untuk menjajal stadion yang direncanakan menjadi markas PSM saat melakoni partai kandang di Liga Indonesia mendatang.
Baca juga: Mencari Racikan Terbaik Pasukan Ramang
Selain kedatangan pasukan Sulut United, malam itu stadion yang berkapasitas 20 ribu penonton ini juga dikunjungi tim verifikasi dari PT LIB untuk memastikan stadion tersebut layak dan boleh digunakan PSM Makassar untuk menghelat pertandingan kandang mereka.
Jika tak ada halangan, maka kerinduan suporter dan warga Sulsel menyaksikan langsung tim asal Sulsel di Liga Indonesia akan terobati di tengah ketidakpastian mengenai pembangunan Stadion Mattoanging yang sudah berlarut-larut.
Keinginan menyaksikan Juku Eja di depan mata itu sudah diperlihatkan saat skuad PSM berada di Parepare. Meski hanya mengadakan latihan untuk persiapan hadapi Sulut United, tribun tertutup dipenuhi warga yang sudah tidak sabar menonton PSM.
Baca juga: Menanti Proses PSM Bersama Tavares
Tidak hanya untuk sesi latihan, antusiasme penonton juga sudah terlihat dengan habisnya tiket yang dijual secara daring. Lebih dari sepuluh ribu tiket untuk laga uji coba tersebut sudah habis beberapa jam sebelum pertandingan dimulai.
Beragam komentar terkait penyelenggaraan pertandingan uji coba di Stadion Gelora BJ Habibie tersebut tentunya juga bermunculan. Mulai dari penjualan tiket yang hanya tersedia secara daring, stadion yang masih butuh pencahayaan lebih, hingga tarif parkir yang tinggi merupakan sejumlah pekerjaan rumah yang masih perlu diperbaiki pengelola.
Baca juga: PSM di Ujung Musim
Kebahagiaan para suporter juga berbanding lurus dengan kritikan mengenai renovasi Stadion Mattoanging yang tidak ada kejelasan. Sehingga, meski sudah tersedia stadion yang layak di Parepare, pembangunan stadion di Makassar tetap harus digenjot pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab atasnya.
Terlepas dari berbagai masalah yang ada, hal yang terpenting untuk saat ini adalah mendoakan verifikasi Stadion Gelora BJ Habibie agar lolos dan dapat digunakan sebagai kandang PSM. Pasalnya, kehadiran para suporter tentu saja akan memberikan suntikan moral para pemain yang pada musim sebelumnya kepayahan menghadapi liga hingga nyaris terjerembab ke zona degradasi. Selain itu, aspirasi para suporter pun sudah sepatutnya menjadi bahan evaluasi bagi pihak-pihak terkait. Ewako PSM!
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar