
Readtimes.id–Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan (HIMSENA-UH) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program Himsena Action 2025. Kegiatan bertajuk “Aksi Nyata dalam Pemulihan Kesehatan Ternak dan Peningkatan Kesejahteraan Peternak demi Peternakan yang Berkelanjutan” ini digelar pada 29 Mei hingga 1 Juni 2025 di Desa Pattiro Bajo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Sebanyak 30 pengurus HIMSENA periode 2024–2025, 88 panitia dari angkatan 2023 dan 2024, dua anggota Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO), serta satu perwakilan Majelis Permusyawaratan Warga (MAPERWA) turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain itu, aparat desa, Babhinsa, inseminator, penyuluh, dan staf Desa Pattiro Bajo juga dilibatkan secara aktif.
Ketua Panitia Farhan Mustafa menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bone, khususnya Desa Pattiro Bajo, atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan kepada mahasiswa HIMSENA dalam menjalankan pengabdian, khususnya bagi peternak sapi potong.
“Kami juga berterima kasih kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan serta Sumber Ternak Indonesia (STI) atas bantuan obat-obatan dan disinfektan yang kami distribusikan kepada para peternak,” ujar Farhan.
Ketua Umum HIMSENA-UH dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa dan turut memperkuat pembangunan peternakan yang berkelanjutan di tingkat lokal.
Dosen pendamping, Ilham Syarif, S.Pt., M.Si., menegaskan pentingnya keterlibatan multi-pihak, mulai dari pimpinan Fakultas Peternakan Unhas, Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten, hingga Dinas Perhubungan Sulsel dan STI. Ia juga menyebut keterlibatan mahasiswa dalam proses perizinan hingga pelaksanaan sebagai bagian dari pembelajaran kepemimpinan.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Desa Pattiro Bajo, Muhammad Akil. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan dukungan penuh atas pelaksanaan Himsena Action 2025.
“Kami sangat bersyukur desa kami dipilih sebagai lokasi kegiatan ini. Semoga kehadiran mahasiswa bisa membangkitkan kembali semangat para peternak, khususnya pasca merebaknya wabah PMK dan Jembrana,” ucapnya.
Selama kegiatan berlangsung, sejumlah sesi penyuluhan digelar. Abraham, S.St., M.Si., membawakan materi tentang strategi pengembangan agribisnis sapi potong secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pertanian dan peternakan sebagai sektor vital bagi ketahanan ekonomi nasional.
“Pertanian tidak boleh berhenti. Lebih baik mati berdarah daripada mati kelaparan,” tegas Abraham.
Materi lainnya disampaikan oleh Fadil Rahman yang menjelaskan manajemen pakan, termasuk jenis-jenis pakan seperti bale hay dan standing hay.
“Pakan adalah segala sesuatu yang bisa dimakan dan dicerna oleh ternak tanpa menimbulkan penyakit,” jelasnya.
Sebagai penutup, kegiatan dilanjutkan dengan aksi lapangan berupa pengambilan data kuesioner, pemeriksaan kesehatan hewan, dan pembagian bibit rumput gajah jenis bio grass kepada peternak. Seluruh rangkaian kegiatan dibagi dalam tiga kelompok besar yang dipimpin oleh Kepala Desa, dosen pendamping, Babhinsa, dan penyuluh setempat.
Himsena Action 2025 menjadi bukti nyata semangat kolaborasi dan kepedulian mahasiswa dalam mendukung terwujudnya peternakan rakyat yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Editor: Ramdha Mawaddha