Readtimes.id– Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi angkat bicara soal penggunaan nikel sebagai komponen bahan baku baterai mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang sedang jadi perbincangan.
Nikel dibanding-bandingkan dengan Lithium Ferro Phosphate (LFP) sebagai komponen kendaraan listrik yang digunakan mobil Tesla, usai Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyinggung dalam debat, Minggu 21 Januari 2024.
Lutfi berpatokan pada data Badan Energi Internasional (IEA) yang mencatat sekitar 95 persen LFP diproduksi China. Dalam data tersebut, produsen mobil listrik asal negara yang sama, BYD yang mendominasi penggunaan LFP hingga 50 persen dari total permintaan baterai tersebut. Sementara, mobil listrik Tesla hanya berkontribusi sebesar 15 persen.
“Kalau kita bicara tentang LFP, 95 persen produksi LFP ini sudah didominasi oleh China yang handal dalam pasar tersebut. Sedangkan Indonesia itu adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia,” ungkap Lutfi dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, Senin 22 Januari 2024.
Menurut Lutfi, nikel masih menjadi baterai pilihan produsen mobil listrik karena memuat lebih banyak energi, lebih kecil, dan lebih ringan.
Selain itu, keunggulan baterai nikel dibandingkan baterai LFP adalah lebih tahan lama karena daya listriknya yang lebih tinggi. (MH/DY)
Editor: Ramdha Mawaddha
3 Komentar