Readtimes.id– Empat orang wanita bersaudara, hidup di rumah yang sama dengan didikan ibu yang baik hati. Namun, kenyataan hidup membuat keempatnya punya jalannya masing-masing. Itulah ‘Little Women’.
Film rilisan tahun 2019 ini diadaptasi dari novel yang sama karya Louisa May Alcott. Film ini menceritakan tentang empat perempuan bersaudara, Margaret ‘Meg’, Josephine ‘Jo’, Amy, dan Elizabeth ‘Beth’.
Besar dengan didikan ibu yang sangat penyayang, mereka berempat tumbuh menjadi pribadi yang unik. Meg yang feminin, Jo yang pekerja keras, Amy sang pemimpi, dan Elizabeth yang tak punya ambisi.
Keempat bersaudara dari keluarga March tersebut kemudian beranjak dewasa dan akhirnya sampai pada persimpangan jalan seorang wanita: pernikahan. Di titik ini, keempatnya kemudian punya ceritanya masing-masing.
Meg, Jo, Amy, dan Beth menggambarkan beberapa karakter wanita. Terkadang, ada sosok yang cukup egois tetapi sangat penyayang seperti Meg.
Di sisi lain, tidak sedikit pula yang mandiri serta sekuat seperti Jo. Bahkan, ia senantiasa menempatkan keluarganya sebagai prioritas nomor satu. Maka jangan heran, Jo tidak punya waktu untuk meladeni perasaan Laurie.
Meski begitu, harapan keluarga tak jarang datang dari mereka yang lebih muda. Amy yang cantik punya peluang memperbaiki taraf hidup keluarganya jika menikahi Fred.
Namun, dari sekian banyaknya ambisi yang dimiliki oleh saudara-saudaranya, sosok Beth hadir sebagai kebalikannya. Ketika Meg mendahulukan perasaan, Jo mengedepankan logika, dan Amy dengan pemikiran realistisnya, Beth malah hadir tanpa punya keinginan spesifik.
Walau tak punya mimpi sebesar saudaranya, Beth lah sosok malaikat baik hati yang akan senantiasa patuh terhadap orang tua. Ketika saudaranya menolak, dia lah yang akan melaksanakan permintaan orang tuanya.
Selain tentang karakter wanita, film karya Greta Gerwig ini juga banyak mengisahkan bagaimana perjalanan cinta seorang wanita. Ada yang memilih berdasarkan cinta, ada yang kesulitan memilih, dan ada yang memilih dengan pertimbangan materi.
Semua kisah keempat wanita keluarga March tersebut dibungkus rapi oleh sang sutradara. Alih-alih berpatokan kepada sumber utamanya, Greta Gerwig memilih membuat cerita beralur maju mundur untuk memberi dimensi yang berbeda.
Walau membingungkan, alur tersebut justru memberikan dinamika tersendiri terhadap film nominasi Academy Awards ini. Andai pengemasannya sangat sesuai dengan novelnya, cerita dari ‘Little Women’ ini bisa saja menjadi cerita yang mudah membuat penonton mengantuk dan bosan.
Terlepas dari alurnya yang kadang membingungkan, film ini merupakan simfoni indah bagi para wanita. Mereka akan menemukan dirinya sendiri di antara karakter yang ada.
Film ini bisa ditonton melalui platform Netflix dan Prime Video. Lantas, siapakah kamu di ‘Little Women’? Meg, Jo, Amy, atau Beth?
101 Komentar