Readtimes.id– ” Saya rindu sekali bisa bantu mama masak di rumah. Lihat adik-adik yang setiap saya pulang ke NTT selalu ribut minta tidur sama- sama. Iya, saya merindukan itu semua, ” kenang Ni’ma Wati tentang keluarganya di Nusa Tenggara Timur pada readtimes.id
Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Makassar tersebut, kini sekali lagi harus merayakan bulan ramadhan dan lebaran jauh dari keluarga tercinta karena pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah melakukan pembatasan mudik antar daerah seperti tahun lalu
“Kalau bisa inginnya pasti pulang, merayakan lebaran di kampung bersama keluarga. Tapi ya kondisinya tidak memungkinkan kalau pulang sekarang. Saya dari Makassar kasihan yang di rumah kalau saya pulang terus bawa virus. Kita kan tidak tahu kita bakal tertular dimana. Bisa jadi di jalan pulang juga kan? Itu yang berusaha saya jelaskan ke mama saya, dan Alhamdulillah mereka mulai bisa memahami, ” ucap perempuan 21 tahun itu.
Larangan mudik akibat pandemi dan kegiatan kampus yang mulai padat untuk mahasiswa semester 6 tersebut pada akhirnya harus membuat ia memilih untuk bersabar dan bertahan di Makassar
” Semester 6 ada persiapan program magang juga di sini, sama beberapa kegiatan organisasi di kampus. Jadi ya tidak kosong begitu jadwalnya, hitung-hitung ada bahan pengalihan kalau rindu rumah. Selain itu saya juga harus pandai-pandai memilih waktu pulang ke NTT karena tugas mahasiswa mendekati tingkat akhir itu biasa banyak sekali, ” tuturnya
Bahkan perempuan yang kini juga aktif di organisasi pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM) tersebut, juga memiliki caranya sendiri untuk tetap semangat merayakan ramadhan dan lebaran meski jauh dari keluarga selain tetap berkomunikasi via telepon dengan keluarga.
” Saya punya teman dari NTT, kebetulan dulu kita satu SD dan SMP di sana. Karena dia juga sedang kuliah di UIN Alauddin Makassar, dan sama-sama kondisinya tidak bisa pulang, akhirnya ramadhan kemarin saya ajak dia tinggal sama-sama di kos. Paling tidak jadi ada teman memasak dan teman cerita. Karena di kos itu semua pulang ke daerah masing- masing, terlebih untuk teman-teman saya yang domisilinya di Sulawesi, ” ujarnya
Pada akhirnya pandemi memang berhasil mengajarkan kita betapa berharganya waktu bersama mereka yang terkasih yang jauh ada di sana. Memahami bahwa ada yang lebih penting dari sekedar melepas rindu, yakni bertahan untuk mencapai cita juga menjaga keselamatan keluarga .
Tambahkan Komentar