
Readtimes.id- Hampir terdegradasi, sejumlah perekrutan yang tidak tepat, hingga tiga pemain harus dilepas adalah secuil cerita PSM Makassar awal tahun ini. Terbaru, PSM Makassar berpisah dengan pelatih Joop Gall dan mendatangkan Bernardo Tavares sebagai juru racik strategi.
Sejumlah keputusan yang diambil PSM musim lalu pada akhirnya harus dibayar mahal tim berjuluk Juku Eja ini. Terseok-seok pada paruh kedua musim, tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan terpaksa harus menunggu hingga jelang musim berakhir hanya untuk memastikan tetap berpartisipasi pada tingkatan tertinggi dalam piramida sepak bola Indonesia.
Setelah menutup musim, kabar buruk untuk para pendukung PSM kembali datang. Kiper utama, Hilman Syah menerima pinangan Rans Cilegon. Dua pemain lain, Hasyim Kipuw dan Ilham Udin Armaiyn merapat ke tim asal Malang, Arema.
Jumlah pemain yang akan keluar dari tim tentunya masih bisa bertambah. Mengingat pemain seperti Anco Jansen dan Golgol Mebrahtu, dua pemain dengan performa mengecewakan juga diisukan akan dilepas manajemen.
Di balik sejumlah kabar tersebut, perekrutan pelatih Bernardo Tavares bisa saja menjadi pertanda angin baru untuk para pendukung. Pasalnya, sang juru taktik asal Portugal merupakan sosok yang tidak hanya memegang lisensi kepelatihan UEFA Pro, namun juga memiliki lisensi untuk scouting dan analis pertandingan.
Lewat sejumlah portofolio yang dimiliki sang pelatih anyar, dapat diasumsikan bahwa PSM bisa saja akan lebih cermat dalam mencari pemain yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan tim saat ini.
Harapan tersebut juga didukung oleh berita dipanggilnya Arjuna Tri Wahyudi, Sulthan Zaky, dan Adit Wijaya Putra ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U16. Tercatat, ketiganya berhasil membawa PSM U16 menjadi juara Elite Pro Academu (EPA) Liga 1 U16.
Meski mereka baru akan bergabung beberapa tahun ke depan, PSM setidaknya sudah memiliki bibit pemain yang masih bisa dikembangkan. Bila dapat bertahan di tim, bukan tidak mungkin jika Bernardo Tavares nantinya bisa menemukan bibit pemain yang dapat diandalkan untuk tim.
Pengalaman sang pelatih mengelola sejumlah tim junior juga dapat menjadi sorotan. Pasalnya, pelatih yang terakhir melatih di IFK Helsinki tersebut juga pernah menangani tim junior Benfica, Sporting Lisbon, dan juga FC Porto. Tentunya pengalaman tersebut dapat membantu PSM untuk bisa kembali ke jalur prestasi.
Pada akhirnya, penunjukkan Tavares tentunya bukan sebuah solusi yang dapat menyelesaikan semua masalah tim. Pihak manajemen masih perlu berbenah di berbagai sektor.
Di lain sisi, tim pun sangat butuh kehadiran seorang juru gedor yang mampu membimbing tim menuju kemenangan. Ditambah dengan target tinggi yang dipasang, tugas untuk mengembalikan PSM ke persaingan gelar masih cukup panjang.
Editor: Ramdha Mawaddha
1 Komentar