RT - readtimes.id

Metode Smart Patrol Di Tarupa

Readtimes.id– Jam menunjukkan pukul sebelas tim media readtimes.id bersama rombongan yang terdiri dari Kepala pos satu taman Nasional Taka Bonerate, anggota Wildlife Conservation Society ( WCS) dan sejumlah ABK lainnya bertolak dari pos kawasan Tarupa berangkat menuju lokasi patroli yang di jadwalkan di Taka latondu, Taka latondu kecil dan desa rajuni.

Adapun tujuan patroli hari ini untuk mengawasi para nelayan yang melakukan penangkapan pada wilayah kawasan perairan taman Nasional Taka Bonerate yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan atau destructive fishing dengan menggunakan alat tangkap seperti
seperti bom, bius dan alat bantu berupa kompresor.

Dipimpin oleh kepala pos pengawasan sektor wilayah 1 Tarupa, Agusriadi dan Baim sebagai perwakilan WCS yang kemudian menjelaskan bahwa Patroli kali ini menggunakan aplikasi smart patrol untuk memudahkan melakukan pendataan kepada nelayan yang melakukan aktivitas pada kawasan taman nasional Taka Bonerate.

Baca Juga : Taka Bonerate, Surga Karang yang Terus Berbenah

Smart patrol aplikasi yang dikembangkan oleh WCS telah digunakan di beberapa lokasi termasuk kawasan taman nasional Taka Bonerate. Adapun cara kerja dari aplikasi smart patrol ini adalah dengan membantu menentukan zona aktivitas penangkapan nelayan

“Apabila kami menemukan nelayan yang melakukan aktivitas pada zona inti maka kami akan memberikan teguran untuk menghentikan aktivitas nelayan dan menyuruh mencari lokasi zona tradisional untuk melakukan penangkapan, karena hanya zona tradisional yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan sekitar taman nasional, “Tutur Baim.

Tidak berselang lama setelah mendengar berbagai penjelasan dari Baim,
Tim sampai ke perairan Taka Latondu dan menemui Kapal yang melakukan aktivitas di perairan Taka Latondu

Kapal patroli pun segera merapat ke kapal nelayan dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap kapal nelayan tersebut. Melakukan pendataan terkait alat tangkap yang digunakan oleh nelayan dengan menggunakan aplikasi smart patrol. Tim patroli tidak menemukan adanya alat tangkap yang dilarang. Nelayan tersebut hanya menggunakan alat tangkap pukat sori yang masuk kategori ramah lingkungan sehingga tidak dilakukan penindakan kepada nelayan tersebut, dan membiarkan kembali melakukan aktivitas penangkapan

Setelahnya kapal patroli pun melanjutkan perjalanan menuju Kapal kedua yang juga masih berada di perairan Taka latondu. Tim patroli melakukan pemeriksaan terhadap nelayan terkait dengan alat tangkap yang digunakan. nelayan tersebut berasal dari tarupa yang menggunakan kapal “palapan” jenis kapal sampan. Tim patroli yang dipimpin oleh pak Agusriadi hanya menemukan alat tangkap tombak gurita, karena nelayan tersebut hanya mencari gurita pada area kawasan taman nasional Taka Bonerate.

Tim patroli pun bergerak masuk area perairan Taka latondu dimana menemukan Muassir, dengan tiga orang anggota kapal, ini kapal ketiga yang ditemui oleh tim patroli, nelayan sementara melakukan aktivitas menyelam dan hanya mencari tie-tie di lokasi, tanpa menggunakan alat tangkap apapu . Sehingga tim patroli hanya singgah sejenak dan menanyakan nama dan asal nelayan tersebut.

Berikutnya tim menghampiri Salahuddin warga Rajuni Laut bersama enam orang anggotanya yang juga tengah menangkap ikan dengan
alat tangkap jaring ikan atau “samba”.

Baca Juga : Tarupa, Lumbung Ikan Persaingan Nelayan Desa dan Luar Desa

Hingga kapal yang ketujuh tim belum juga di temukan adanya pelanggaran yang dilakukan seperti menggunakan alat tangkap yang dilarang. Sehingga tim patroli hanya mengambil data nelayan dan alat tangkap yang digunakan. Patroli pun berakhir di perairan pulau Rajuni.

Ona Mariani

3 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: