Readtimes.id– Politisi Rusdin Abdullah (Rudal) memutuskan mundur dari pencalonan Wali Kota Makassar. Enggan maju menjadi 02 atau Wakil Wali Kota disebut menjadi alasan Rudal tak jadi ikut bertanding.
Tim hukum Rusdin Abdullah, Jhon Harimansyah mengungkapkan tawaran menjadi 02 tersebut datang dari Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel), Rusdi Masse Mappasessu (RMS) , yang tiba-tiba meminta Rudal menjadi bakal calon wakil wali kota.
“Beliau itu sangat kecewa tetapi dia tidak mau tunjukkan kecewanya sama orang yang mengecewakan dia. Rudal sejatinya adalah orang yang jarang marah,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPW Nasdem Sulsel, Mustaqim Musma membenarkan bahwa sebelumnya Rudal sempat bertemu dengan RMS di Jakarta. Pertemuan itu membahas kondisi Pilwalkot Makassar saat ini.
Adapun salah satu hasil pertemuannya adalah Rudal ditawarkan menjadi 02, namun dia menolak dan memilih opsi mundur.
“Pak Rudal merasa kalau harus 02 kan tentu sulit, mungkin pilihannya itu, lebih baik tidak usah maju. Apalagi sejak awal Pak Rudal sosialisasi sebagai 01,” kata Taqim pada wartawan.
Keputusan Rudal untuk mundur dari proses penjaringan Calon Wali Kota lantaran dirinya sudah melihat perkembangan politik di Makassar beberapa waktu belakangan.
“Pak Rudal juga sudah berhitung dan realistis dengan kondisi tersebut sehingga memutuskan untuk tidak maju dalam Pilwalkot nanti,” ujarnya.
Hasil Survei Rudal
Lembaga Konsultan dan Riset Politik, Nurani Strategic Consulting, merilis temuan terbaru mereka jelang Pilwali Makassar 2024 pada Jumat 19 Juli 2024.
Dalam rilisnya, elektabilitas Rudal berada di posisi setelah Munafri Arifuddin atau Appi. Rudal 18,4 persen sementara Appi unggul di angka 31,7 persen.
“Di lima besar top elektabilitas, Munafri masih memimpin dengan 31,7 persen, disusul Rusdin Abdullah dengan 18,4 persen, Indira Jusuf Ismail 15,6 persen, Andi Seto Asapa 9,5 persen dan Rahman Bando dengan 7,4 persen,” kata Direktur Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus, saat rilis hasil survei.
Tingkat elektabilitas masing-masing bakal calon itu menurut Nurmal dipengaruhi tingkat popularitas mereka yang susunannya juga tak jauh beda.
“Munafri sudah hampir di angka 81,2 persen, Rusdin di 69 persen sementara Indira Jusuf Ismail 64 persen. Jika melihat persentase popularitas itu, maka Rusdin Abdullah, Indira dan Andi Seto masih bisa terus menggenjot keterkenalannya untuk bisa terus mendekati Munafri Arifuddin, atau bahkan melewatinya. Rusdin dan Indira paling potensial menyalip Munafri jika mereka mampu memaksimalkan kerja-kerja pemenangan dengan standar melebihi apa yang dilakukan Munafri, ” tambah Nurmal.
Meski demikian menurut Mantan Ketua KPU Makassar ini perpolitikan kota Makassar masih akan sangat dinamis.
“Sebab, kami mendapati strong voters masing-masing figur tidak ada yang stabil. Selain itu, lebih dari 30 persen pemilih menyatakan pilihannya masih mungkin berubah,” ujarnya.
Editor: Ramdha Mawadha
Tambahkan Komentar