Readtimes.id– Unit Kegiatan Fisheries Diving Club (FDC) Universitas Hasanuddin melakukan pemberdayaan masyarakat di Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkep. Mereka melakukan optimalisasi potensi terhadap potensi pariwasata wilayah tersebut.
FDC merupakan unit kegiatan mahasiswa yang berada di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Kegiatan tersebut merupakan pengabdian masyarakat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dengan judul MARINASI Kapoposang (Maritim, Inovatif, Atraksi): Pemanfaatan Potensi Kemaritiman.
Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Atraksi Wisata Bahari di Pulau Kapoposang. Sebanyak 15 mahasiswa FIKP tergabung dalam program ini dan dibimbing oleh dosen Dr Nursinah Amir, SPi MP.
Pulau Kapoposang berada di Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Luas terumbu karang di Pulau Kapoposang 405.7 Ha dengan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah. Terumbu karang dengan kondisi sangat baik dijumpai pada kedalaman 4-10 m dengan kisaran persentase tutupan karang hidup hingga 90 persen. Hal ini juga didukung dengan keanekaragaman biota yang berasosiasi dengan terumbu karang.
Ketua tim, Gracella, menjelaskan bahwa Pulau Kapoposang memiliki potensi wisata bahari sangat tinggi, namun potensi tersebut kurang dimanfaatkan dan dikelola secara optimal oleh masyarakat lokal. Hal tersebut dapat dilihat dari data profil desa yang menunjukkan profesi utama masyarakat lokal adalah nelayan.
Gracella yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan ini menjelaskan, FDC Unhas melalui program ini akan menjalankan sejumlah kegiatan pemberdayaan selama mengabdi di masyarakat. Tujuan besar dari kegiatan ini adalah Launching Desa Wisata.
“Program kami berisi kegiatan yang memberdayakan kelompok selam, memberdayakan ibu-ibu dan remaja putri terkait pengolahan produk hasil laut dan pengemasan, serta kerajinan tangan.” terangnya pada Kamis 25 Juli 2024.
Selain itu, bersama masyarakat dan pemerintah, mereka juga akan meluncurkan desa wisata dengan branding kelompok diving dalam pengelolaan atraksi wisata bahari. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisata dan pendapatan masyarakat lokal.
“Bersama Dinas Pariwisata dan Pemerintah Desa, kami akan meluncurkan desa wisata pada Awal Agustus 2024,” tambah Gracella.
Program ini, tambahnya, telah memasuki tahapan sosialisasi dan workshop pelatihan pembuatan kerajinan tangan untuk masyarakat. Kehadiran Tim PPK Ormawa di pulau ini pun mendapat respon positif.
“Mereka terbuka akan kehadiran kami di sini, terutama mendukung segala aktivitas program yang akan kami adakan juga mengharapkan kami dapat membawa perubahan besar dan lebih baik dengan adanya program ini,” tambahnya.
Meski demikian, tak sedikit hambatan ditemui Tim FDC Unhas selama pelaksanaan program. Seperti masalah transportasi yang keberangkatannya harus mengkondisikan dengan cuaca, jaringan dan ketersediaan listrik di pulau yang masih terbatas.
“Tidak ada kapal reguler menuju lokasi pemberdayaan, jika ingin ke lokasi pun harus menunggu cuaca baik agar perjalanan nyaman. Di lokasi pemberdayaan ketersediaan listrik terbatas dan jaringan kurang stabil,” beber mahasiswa angkatan 2021 ini.
Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi SE MBA PhD mengatakan, tahun ini ada 9 tim organisasi mahasiswa Unhas yang berhasil mendapatkan pendanaan pada PPK Ormawa. Sembilan tim ini masing-masing punya inovasi yang diimplementasikan ke masyarakat.
“Untuk semua tim, selamat menjalankan programnya. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas mahasiswa Unhas, terutama pengembangan soft skill dan berlatih menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat,” ungkapnya.
Tambahkan Komentar