Dewi Purnamasakty
Readtimes.id– Pakar Biotechnology Engineering International Islamic University Malaysia (IIUM), Assoc Prof Dr Maizirwan Mel, Msc Ph.D memberikan kuliah umum di Unhas Hotel and Convention, Jumat (31/3)
Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulsel, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), anggota Senat Akademik dan Dewan Profesor Unhas serta sejumlah dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Unhas.
Dipandu oleh Kasubdit Kemahasiswaan Unhas, Muh Irdam Ferdiansah, SE M.Acc, kuliah umum ini mengusung tema “Future Renewable Energy and Sustainability”.
Dalam kesempatannya, Maizirwan menjelaskan pentingnya terobosan energi baru dan terbarukan atau biasa juga disebut energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dipaparkan adalah hidrogen yang juga sangat mungkin dikembangkan di Indonesia sebagai energi terbarukan.
Ia mengungkapkan potensi metanol dan amonia sebagai energi alternatif telah diterapkan oleh sejumlah negara maju, misalnya kereta api yang menggunakan fuel cell.
“Panas semakin menjadi-jadi, banyak banjir, CO2 bertumpuk karena pembakaran batubara. Keperluan fos makin tinggi, solusinya energi alternatif,” paparnya.
Selain itu, Lulusan doktor Universitas Teknologi Malaysia ini juga menyinggung soal regulasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Menurutnya, regulasi tentang EBT di Tanah Air sudah memadai, hanya saja dalam pengimplementasiannya belum maksimal.
“Indonesia bagus dari segi regulasi tapi implementasi kurang,” terangnya.
Dalam sesi diskusi bersama peserta, Prof Maizirwan ikut memberikan contoh penerapan energi alternatif di lingkungan kampus. Seperti penggunaan mobil listrik, bus listrik dan solar sel yang sudah diterapkan di sejumlah kampus di Malaysia.
Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis: Prof Dr Eng Ir Adi Maulana ST M Phil menjelaskan bahwa Unhas juga sudah menerapkan penggunaan energi terbarukan dalam beberapa aspek.
Salah satunya penggunaan panel surya di beberapa gedung, seperti di Gedung Rektorat Unhas. Penggunaan panel surya tersebut mampu memenuhi 15 persen kebutuhan listrik di Gedung Rektorat.
Terkait konsep green campus, Prof Adi Maulana juga membeberkan bahwa Unhas termasuk penyumbang ruang terbuka hijau di Kota Makassar.
Editor : Ramdha Mawadda
