RT - readtimes.id

Pakar Nilai Jalan Politik Danny Pomanto Kian Sulit Usai Keluar dari Nasdem

Readtimes.id– Wali Kota Makassar Danny Pomanto secara mengejutkan keluar dari partai Nasdem per 1 Juli 2023 dengan mengirim surat ke Ketum Nasdem Surya Paloh. Hal ini kemudian menuai berbagai asumsi terkait alasan Danny keluar.

“Semoga Ketua Umum senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dalam memimpin perjuangan partai Nasdem menuju masa depan yang lebih baik,” tulis Danny Pomanto dalam surat itu.

Danny sendiri mengatakan alasan keluarnya karena ingin istirahat sejenak sambil melihat partai mana yang cocok untuk dirinya. Serta terpilihnya Anies Baswedan sebagai capres Nasdem menjadi alasan lain, Danny menyebut tak sejalan dengan keputusan partai sehingga dirinya bersama keluarga memutuskan keluar.

Namun ada pihak yang menganggap bahwa keluarnya Danny dari Nasdem untuk mencari dukungan. Sebab Danny diketahui berkeinginan maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan, sehingga ia memerlukan partai yang bersedia mencalonkannya, hal ini seperti yang sempat diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali di media beberapa waktu lalu.

Selain itu, Ahmad Ali juga sempat mengaitkan kepindahan Danny karena ingin mencari perlindungan hukum. Diketahui belakangan Danny Pomanto tengah berstatus sebagai saksi dalam kasus korupsi PDAM Makassar.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto menjelaskan beberapa asumsi di atas memang masuk akal karena keluarnya Danny terkesan tiba-tiba. Apalagi tak hanya dia, tapi anak dan istrinya juga keluar dan mundur sebagai caleg partai Nasdem.

“Danny diisukan masuk ke PDIP. Selain Danny yang mengatakan begitu, pertemuannya dengan Ketua DPD PDI-P Provinsi Sulsel, Ridwan Wittiri juga menjadi sinyal kuat untuk merapat. Namun untuk mendapat jatah cagub di PDIP tak mudah,” katanya saat dihubungi Readtimes, Rabu 7 Juli 2023.

PDIP saat ini diketahui berencana mengusung petahana Andi Sudirman Sulaiman sebagai calon Sulsel 1. Selain itu muncul juga nama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, sehingga bila masuk, Danny pasti berada pada opsi ketiga dan dinilai cukup berat bisa terpilih sebagai cagub.

Selain itu, di partai besar lain seperti Golkar pun sama, nama-nama mentereng seperti Wali Kota Parepare Taufan Pawe dan Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menjadi lawan yang tidak mudah.

Opsi terbaik menurut Ali adalah masuk ke partai besar lain seperti Gerindra yang juga saat ini belum memiliki cagub di Sulsel. Peluang untuk Danny dicalonkan lebih besar, tetapi kemenangan di pilgub terkadang masih harus melihat hasil Pileg dan Pilpres 2024.

“Kemenangan Gerindra membuat peluang Danny terpilih juga semakin besar bila jadi cagub Gerindra,” bebernya.

Jalur Independen Dinilai Sulit

Soal majunya Danny lewat jalur independen di pilgub nanti, Ali mengatakan hal itu cukup sulit diraih. Walaupun Danny pernah melakukan itu di Makassar saat memenangkan kotak kosong dan dirinya. Namun menurutnya pemilihan gubernur punya jangkauan lebih luas sehingga sulit melakukan hal serupa. Setidaknya dibutuhkan 7,5 persen dari jumlah pemilih.

“Jalur parpol merupakan hal yang lebih mudah dibanding independen atau perseorangan,” katanya.

Selain itu, jauh hari Ali juga sudah melihat pertanda keluarnya Danny dari Nasdem. Ia menerangkan kemungkinan karena tidak diberikan tempat di partai.

“Ketidakhadiran Danny pada beberapa agenda besar partai juga sudah menjadi sinyal ada ketidaksesuaian antara Danny dan Nasdem,” ujar dosen FISIP tersebut.

Ini berpuncak pada keluarnya Danny dan tudingan menyelamatkan diri dari Waketum Nasdem Ahmad Ali saat terseret di kasus dugaan korupsi PDAM Makassar. Ahmad bahkan berujar Danny sebenarnya bukan kader Nasdem karena tidak masuk kepengurusan dan tidak punya kartu anggota.

Reporter: Fikri Rahmat Utama

Editor : Ramdha Mawaddha

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: