Readtimes.id– Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan pameran di Kota Makassar. Pameran tersebut diselenggarakan di Benteng Rotterdam 18-31 Oktober 2024. Pameran museum keliling ini mengusung tema “Pakkamase” yang memperkenalkan sisi lain para pemimpin bangsa.
“Pakkamase itu dalam bahasa Bugis artinya kasih sayang. Kami mengusung tema ini karena kami ingin menceritakan tentang bagaimana kasih sayang dan sisi humanis dari para Presiden kita kepada orang-orang di sekitar mereka, barang-barang kesayangan mereka atau bahkan itu karya mereka,” ujar Rustan, Penanggung jawab Benteng Rotterdam, Lelang-leang dan Timpuseng.
Adapun pemilihan Makassar sebagai lokasi pameran menurut penanggung jawab Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Linda Siagian, karena banyak permintaan museum keliling di Makassar dan juga kota yang memiliki sejarah tersendiri bagi para Presiden.
“Kita bisa melihat tokoh-tokoh penting di sini seperti Jusuf Kalla, BJ. Habibie yang juga menjadi Presiden kita. Tentu Kota ini menyimpan memori tersendiri untuk para Presiden kita. Bagaimana kenangan tentang keluarga, cinta dan dedikasi mereka,” terang Linda Siagian.
Bagaimana Pameran Ini Dikemas?
Erwien Kusuma, kurator agenda Museum Keliling Kepresidenan mengungkapkan bahwa dia mengemas pameran ini menjadi 4 bagian.
Babak pertama, pengunjung akan diperlihatkan bagaimana para Presiden tumbuh. Siapa sosok yang mempengaruhi mereka dan bagaimana orangtua mereka mendidik mereka.
“Babak kedua, yakni tentang keluarga. Bagaimana para Presiden dengan istri tercinta, bagaimana mereka mengasihi para putra dan putrinya, ” ujar Erwien
Babak ketiga, menceritakan tentang kasih sayang Presiden pada masyarakat. Di sini akan ditampilkan bagaimana para Presiden melahirkan kebijakan, bertemu dengan masyarakat dan sisi sosial lainnya.
Adapun yang terakhir adakah tentang memorabilia Presiden dengan benda-benda kecintaan, hobi dan karya mereka. Di sini akan ditampilkan bagaimana para Presiden juga memiliki hobi yang sama seperti manusia lainnya seperti memotret, menyanyi, melukis, membuat lagu dan menulis.
“Intinya melalui 4 babak ini kami ingin mengenalkan sisi lain Presiden pada masyarakat yang mungkin selama ini tidak diketahui. Kami ingin melihat Presiden tidak hanya dari sisi politiknya saja, tapi juga sisi kebudayaan,” ujar Erwien Kusuma.
Sebagai informasi pameran museum keliling Kepresidenan ini dibuka untuk umum dan gratis.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar