Fransiska Ignasia
Readtimes.id- Sering merasakan sensasi panas di perut yang menjalar hingga ke dada? Nah, biasanya gejala tersebut dikaitkan dengan panas dalam atau demam lantaran keduanya menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Tidak heran bila banyak orang menganggap panas dalam sama dengan demam.
Panas dalam sendiri dikenal oleh masyarakat awam sebagai gejala awal infeksi tenggorokan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau bahkan virus. Saat imunitas tubuh sedang turun, bakteri atau virus ini menginfeksi tubuh dengan mudah. Lewat makan atau minum yang tidak higienis, atau berinteraksi dengan orang yg sedang terinfeksi juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Jika bakteri sedang menyerang imunitas tubuh kita, maka akan menimbulkan reaksi dari tubuh, salah satunya ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh.
Meskipun dalam dunia medis tak mengenal istilah panas dalam, namun tak menutup kemungkinan adanya beragam keluhan. Mulai dari sakit kepala, radang tenggorokan, perubahan warna tonsil menjadi merah atau amandel, dan membesarnya kelenjar pada leher.
Menurut dr Desy Isro Hutami, untuk meredam panas dalam yang paling utama adalah memperkuat imunitas tubuh. Caaranya dengan istirahat cukup, makan dan minum yang bergizi serta mengonsumsi suplemen atau vitamin.
Selain itu, dr Desy juga mengatakan ada dua tipe pengobatan yang bisa di lakukan untuk terbebas dari panas dalam. Untuk penyembuhan tanpa obat dengan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan vitamin C tinggin, sering berkumur dengan antiseptik, dan banyak minum air putih.
“Sedangkan untuk penyembuhan dengan obat, bisa dengan pemberian obat-obatan anti radang. Biasanya cepat untuk kesembuhan gejala panas dalam,” ujarnya.
Kendati demikian, bila gejala tak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar dapat mengatasinya dengan tepat. Jangan sampai Anda salah membedakan panas dalam dan demam.
1 Komentar