
Readtimes.id– Universitas Hasanuddin menggelar acara pengukuhan empat Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Selasa, 5 Agustus 2025. Di antara sosok yang dikukuhkan adalah, Prof. Dr. Gustiana A. Kambo, S.IP., M.Si.
Kaprodi S3 Ilmu Politik ini tampil dengan pidato ilmiahnya yang bertajuk “Diskursif Pemikiran Politik Identitas dalam Ranah Kepentingan Keberagaman dan Kepentingan Kelembagaan.”.
“Izinkan saya meletakkan dasar pemikiran multikulturalisme (keberagaman) sebagai jembatan untuk mengenal kajian politik identitas dalam cara pandangnya.,” ungkapnya.
Dia mengatakan jawaban atas berkembangnya politik identitas di Indonesia dapat diadopsi dari adanya keberagaman. Dia menekankan bahwa dalam konteks demokrasi modern, identitas tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang netral. Identitas menjadi arena tarik-menarik antara pengakuan dan kekuasaan, antara representasi dan eksklusi. Oleh karena itu, ia menawarkan pemikiran tentang pentingnya kelembagaan yang pro-eksistensi dengan “memfasilitasi identitas untuk hidup berdampingan dalam ruang publik secara adil.”
Ia menambahkan bahwa politik identitas perlu dibaca sebagai proses dinamis yang tidak semata-mata menuntut pengakuan, tetapi juga memperjuangkan representasi yang adil dalam kelembagaan negara. Hal ini menjadi sangat penting terutama dalam konteks Pemilu sebagai arena perebutan kekuasaan sekaligus wadah ekspresi politik dari kelompok-kelompok identitas yang sebelumnya termarjinalkan.
Dengan pemikiran yang tajam dan berakar pada realitas sosial Indonesia, Prof. Gustiana menegaskan posisi politik identitas bukan sebagai ancaman terhadap demokrasi, tetapi sebagai peluang untuk memperdalam praktik demokrasi yang lebih inklusif.
Pengukuhan ini turut menjadi momen penting penerimaan Prof. Gustiana ke dalam Dewan Profesor FISIP Unhas, bersama dengan tiga Guru Besar lainnya: Prof. Dr. A. M. Rusli, M.Si., Prof. Dr. Arianto, S.Sos., M.Si., dan Prof. Seniwati, S.Sos., M. Hum., Ph.D.
Dengan pengukuhan ini, Dewan Profesor berharap Prof. Gustiana dapat terus memperkuat riset dan pemikiran kritis tentang keberagaman, kelembagaan, dan demokrasi yang berkeadilan.
Editor: Ramdha Mawaddha