RT - readtimes.id

Rahmad M. Arsyad Cerita tentang Sekolah dan Sarung Donggala

Readtimes.id– Sarung tenun Donggala menyimpan kesan mendalam bagi seorang Rahmad M.Arsyad. Baginya sarung bukan hanya tentang warisan budaya Donggala melainkan benda yang menjadi saksi bagaimana anak-anak Donggala memperjuangkan pendidikan di masa lalu.

Rahmad mengaku hal ini dia lihat melalui kebiasaan sang ibunda seorang wanita Kaili yang menyimpan biaya pendidikan dalam bentuk sarung Donggala

“Khusus untuk anggaran bagi keluarga besar oleh ibu, selalu difokuskan untuk membantu keponakan, adik-adik, maupun sepupu-sepupunya untuk sekolah. Uniknya, cara menyimpan biaya pendidikan bagi keluarganya, bukan dalam bentuk deposito pendidikan di bank, tapi lewat sarung Donggala, “ ujar Rahmad.

Kata Rahmad untuk itu setiap dua bulan sekali, ibunya akan pergi ke para penenun langganan untuk menebus sarung Donggala yang menjadi pesanannya secara rutin. Setelah itu sarung Donggala akan disimpan di lemari khusus.

“Ketika ada keponakan, sepupu atau kerabatnya yang ingin sekolah atau dalam kondisi darurat, maka ibu akan mengeluarkan sarung tenun Donggala dari lemari dan memberikan kepada keluarganya sebagai biaya bagi pendidikan atau kondisi darurat yang mereka butuhkan,” kenangnya.

Ayah dan Ibu Rahmad berprofesi sebagai seorang guru. Meski telah lama meninggal yaitu ketika Rahmad masih duduk di bangku SMA, namun menurut Rahmad cerita-cerita mereka masih lekat dalam ingatan Rahmad yakni agar setiap anak bisa sekolah sesuai impiannya

“Sejak kecil oleh almarhum ibu dan ayah kami diajarkan harta bisa dicari tapi ilmu pengetahuan adalah bekal yang tidak akan hilang sepanjang waktu. Karena harta yang paling berharga adalah sekolah, lewat sekolah kita bisa menjelajah kemana saja, “ kata dia.

Hal ini yang kemudian menginspirasi Rahmad untuk menghadirkan program beasiswa untuk anak-anak Donggala hingga tingkat perguruan tinggi ke dalam visi-misi yang ia bawa ketika mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Donggala bersama pasangannya Abd. Rasyid.

Pasangan dengan jargon SARARA ( Sahabat Rahmad-Rasyid) memiliki tujuh program unggulan, satu diantaranya adalah “Sarara, Tuntas Belajar dan Bekerja” yang akan menyiapkan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa Donggala yang ingin kuliah formal/vokasional dan lapangan kerja pasca lulus SMA.

Rahmad menyampaikan komitmennya ke depan bahwa dalam satu desa harus ada sarjana di dalamnya.

“itu ikrar politik kami untuk masyarakat Donggala. Satu Desa harus ada sarjananya, “pungkasnya.

Editor: Ramdha Mawadha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: