RT - readtimes.id

Ramai Kampus Kritisi Jokowi, Guru Besar Fisip Unhas Ingatkan Peristiwa 98 hingga Perpanjangan Jabatan Presiden

Readtimes.id– Usai Petisi Bulaksumur oleh Civitas Akademika UGM yang meminta Presiden Jokowi kembali pada koridor demokrasi, hari ini Civitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga menyampaikan sikapnya.

“Demokrasi Indonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran. Kondisi ini kian diperburuk dengan gejala pudarnya sikap kenegarawanan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” ujar Rektor UII, Fathul Wahid, Kamis (1/2/2023).

Kata Fathul, indikator utamanya adalah pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023.

Belum lagi soal proses pengambilan keputusan tersebut yang sarat dengan intervensi politik dan dinyatakan terbukti melanggar etika, hingga menyebabkan Ketua MK, Anwar Usman diberhentikan.

Guru Besar Fisip Unhas, Deddy T Tikson memandang bahwa hal tersebut wajar karena para guru besar merasa terusik dengan perilaku Jokowi.

“Kesan pertama saya wajar, karena mungkin para guru besar ini merasa terusik dengan perilaku Jokowi sebagai Presiden yang mempermainkan demokrasi,” ujar Deddy saat dihubungi Readtimes pada Kamis, 1 Februari 2024.

Kata Deddy, dengan adanya gerakan ini masyarakat bisa menyimpulkan bahwa Jokowi telah keluar dari jalur demokrasi lantaran sikap Jokowi mendapat atensi dari guru besar.

Mantan Dekan Fisip Unhas ini juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh para guru besar dua kampus ternama di Yogyakarta tersebut akan memantik gerakan yang lebih besar lagi di daerah-daerah maupun di kampus lain.

Mengingat Kembali Peristiwa 98

Kendati demikian menurut Deddy ada hal yang perlu diwaspadai dari gelombang gerakan ini, yakni adanya kekacauan seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998.

Hal ini menurutnya akan menciptakan peluang bagi Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan jika stabilitas nasional terganggu dan mengacaukan pemilu.

“Secara pribadi saya hanya mengkhawatirkan apa yang terjadi pada 1998 itu terulang kembali. Kita chaos dan stabilitas nasional terutama perekonomian terganggu. Karena bisa saja situasi ini dimanfaatkan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya. Karena itu kan yang dia mau, ” kata Deddy.

Hal ini menurut Deddy sangat perlu diwaspadai di tengah desas-desus para menteri mengundurkan diri dari kabinet Jokowi.

“Utamanya Sri Mulyani, jika ini benar tentu perekonomian nasional kita akan terguncang jika tidak diatasi dengan baik,” ujar sosok yang menjadikan studi pembangunan sebagai fokus doktoralnya tersebut.

Editor:Ramdha Mawadha

Jabal Rachmat Hidayatullah

2 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: