RT - readtimes.id

Riset Kesehatan dan Kedokteran saat ini sebaiknya Multidispliner

Readtimes.id – Kampus adalah sebuah lembaga Perguruan Tinggi,  dengan mengusung program utama Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.  Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas  Kedokteran  sebagai salah satu fakultas yang mendidik mahasiswa dibidang kesehatan tentunya melakukan penelitian sesuai dengan bidangnya.

Secara umum, meneliti bukan hanya sekedar melakukan penelitian di laboratorium. Namun, ada beberapa yang sebaiknya dibangun bersama dan perlu memperhatikan beberapa poin.

Dekan Fakultas Kedokteran Unhas,  Prof. Dr. Budu, M.Med.Ed, SpM(K), PhD mengatakan, tradisi riset di Fakultas Kedokteran Unhas sudah terawat sejak lama. Penelitian sebaiknya tidak dilakukan secara sendiri, perlu melakukan penelitian multidisipliner dengan berbagai tema riset dan inovasi ditunjang oleh kemitraan yang kuat.

Dalam mempersiapkan penelitian di fakultas,  hal yang perlu disiapkan adalah sarana dan prasarana laboratorium, sumber daya manusia, serta pelatihan-pelatihan berbasis riset, dan pendanaan yang memadai. Insha Allah produk riset kita akan berkualitas.

Fakultas Kedokteran memiliki sarana dan prasarana laboratorium yang lengkap dan terstandar, seperti animal laboratorium,  medical center, rumah sakit Unhas, dan juga mikrobiologi  klinik.

Mempersiapkan sumber daya manusia yang mau meneliti, seperti dosen disekolahkan baik  di luar negeri atau pun di dalam negeri. Selanjutnya, membangun animo meneliti dan melakukan pelatihan-palatihan terstandar agar menjadi peneliti yang baik. 

Serta dibutuhkan manajemen waktu yang betul-betul mengatur semua terkait riset baik riset inovasi dan maupun kemitraan. 

“Riset Fakultas Kedokteran Unhas mengikuti renstra dan program-program penelitian yang sudah digariskan oleh rencana pengembangan riset universitas. Ada rubrik penelitian dan kita juga punya konsentrasi penelitian masing-masing dibidang kesehatan, dengan mengembangkan riset berbasis kearifan lokal Indonesia,” ujar  Prof. Dr. Budu kepada readtimes.id Selasa, 2 Februari 2021.   

Menurutnya, seperti layaknya penelitan sekarang ini ditantang dengan globalisasi dan banyaknya penyakit-penyakit menular yang sulit dilawan.  Teknologi yang berkembangan pesat, sehingga memicu untuk terus  mengenal teknologi baru.    

Penelitian tidak bisa dilakukan secara sendiri, perlu melakukan penelitian multidisipliner dengan bekerjasama dengan teman-teman lain. Pendanaan penelitian juga perlu perhatikan sebab publikasi internasional perlu disiapkan pendanaan yang cukup.  

“Sebelum pandemi Covid-19 banyak sekali riset yang lakukan didaerah  tropis seperti penyakit Malaria, hepatitis,  demam berdarah, tuberculosis dan sebagainya. Meski saat ini terkendala, kita juga tetap  konsentrasi meneliti di bidang pandemi Covid-19,” tambahnya. 

Ona Mariani

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: