Tahun telah berganti namun pandemi belum juga berakhir. 2020 rasanya jadi tahun kejutan bagi penghuni bumi di semua negara. Tak terkecuali Indonesia. Pandemi yang tak kunjung usai membuat segalanya menjadi berbeda sebab kondisi tak lagi sama. Dari warga yang terinfeksi hingga perekonomian yang tak terkendali.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) adalah salah dua kebijakan yang dikeluarkan dalam mencegah penyebaran virus corona. Akan tetapi, setiap keputusan memiliki risikonya masing-masing. Beberapa perusahaan mengambil kebijakan merumahkan sebagian karyawannya. Akibatnya banyak warga yang harus kehilangan pekerjaan.
Tidak jauh berbeda, industri otomotif pun merasakan dampak dari virus mematikan ini. Perubahan yang terjadi sejak pandemi membuat masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan dan mengeluarkan dana. Hal tersebut mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat pada pasar otomotif.
Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) pada triwulan III 2020 mencatat sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor negatif dari 14,83 Persen menjadi -2,23 persen.
Kondisi di atas jadi kendala bagi pekerja di sektor industry otomotif. Salah satu Marketing konsultan Kalla Toyota Soppeng Asfarno S.IP mengatakan “Menjadi kendala. Karena pada saat pandemi masyarakat cendrung savety untuk masalah dana entah dana deposit ataupun dana tabungan secara pribadi. Jadi berdampak besar pada industri otomotif. Puncak merosotnya industry otomotif pada bulan Mei dan Juni” kata Asfarno.
Ia menambahkan bahwa walaupun pasar turun, pasti permintaan akan kendaraan ada saja. Kendaraan sekarang bisa digolongkan sudah masuk kebutuhan sekunder atau pelengkap. Sosial media menjadi strategi paling ampuh untuk memasarkan produk. “Jadi pemasaran lewat jejaring sosial itu yg paling ampuh pada saat pandemi karena biasanya masyarakat mencari informasi lewat internet” tuturnya.
2021 adalah bab baru dari cerita covid-19. Pemulihan ekonomi setelah meninggalkan luka di 2020. Tidak hanya luka pribadi namun luka seluruh pribadi.
Industry otomotif yang sempat anjlok mulai membenahi diri. Salah satunya adalah mengoptimalkan pemasaran melalui jejaring internet tanpa melupakan standar protokol kesehatan. Karena tidak bisa dipungkiri industry otomotif adalah salah satu penyumbang terbesar perekonomian negara.
Namun, apakah hanya itu yang bisa dilakukan?
Tambahkan Komentar