ReadTimes.id– Menjadi pesepak bola yang handal tidak lah mudah, bahkan saat kita mengetahui ayah kita seorang legenda. Asnawi Mangkualam, bek Psm Makassar sekaligus pemain Tim Nasional Indonesia berjuang penuh berada di posisi itu sejak menduduki jenjang pendidikan sekolah dasar.
Mangkualam sejak kecil sudah aktif di sekolah sepak bola (SSB), kadang ia di kritiki oleh ayah-nya sendiri saat bermain bola hingga mengatai ayah-nya “Sok Tau” . kejadian unik mulai terjadi saat Asnawi duduk di kelas 4 sd dan mengetahui ayah-nya adalah seorang legenda pesepakbola.
Sang ayah, Bahar Muharram sempat menyembunyikan identitas Asnawi selaku anak-nya. Bahkan mereka berdua bersepakat untuk menutupi identitasnya saat mengikuti berbagai seleksi yang diadakan di tingkat lokal maupun nasional.
Pada saat Asnawi Mangkualam berusia 16 tahun ia membulatkan tekat untuk ikut seleksi Timnas Indonesia U-16 dan saat itu Bahar Muharram menjadi tim penyeleksi. Keputusan yang sulit namun profesional dilakukan oleh Bahar Muharram, melihat performa Asnawi yang tidak terlalu bagus menjadi alasan Bahar Muharram tidak meloloskan putra-nya.
Memang menjadi seorang pesepakbola yang terkenal harus dibuktikan dengan skill yang tidak dimiliki oleh pemain sepakbola biasanya dan Asnawi mampu bersaing dengan beberapa pesepakbola tersebut, terbukti akan karir-nya sekarang yang menjadi pemain andalan Timnas Indonesia dan Psm Makassar.
Sosok Bahar Muharram sebagai ayah dan pelatih di Psm Makassar juga berperan besar dalam kehidupan Asnawi. Kata-kata,kritikan dan arahan yang diberikan tidak lepas dari pemikiran Asnawi dalam mengolah si kulit bundar.
Ternyata menjadi pesepakbola handal menjadikan cerminan bagi setiap orang, nama Asnawi Mangkualam kini sering diteriakkan oleh para fans ketika Asnawi lari mengejar bola bahkan menghentikan gerakan musuh.
Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari kisah Asnawi yang berjuang menggapai cita-citanya menjadi pesepakbola profesional. Bahwasanya bakat yang dimiliki sejak kecil harus diperjuangkan meskipun banyak cara praktis yang dengan mudah didapatkan namun Asnawi memilih berjuang dengan kemampuan nya sendiri.
Tambahkan Komentar